Presiden GGN UNESCO Tinjau Kesiapan Geopark Kaldera Toba

30 Desember 2017






Medan | Indonesia Berkibar News - Kehadiran Presiden Global Geoparks Network (GGN) UNESCO Guy Martini guna mengunjungi dan melihat kondisi Danau Toba diharapkan dapat memberikan bimbingan sekaligus motivasi untuk bisa meningkatkan kualias pengelolaan Geopark Kaldera Toba agar diakui sebagai taman bumi warisan Dunia.Harapan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Dr Hj Nurhajizah Marpaung dalam diskusi tentang Strategi Pengelolaan Geopark Kaldera Toba Menuju Unesco Global Geopark (UGG) di Hotel Grand Aston, Kamis (28-12-2017) malam. Hadir diantaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut Dr Wan Hidayati, Kepala Balitbang Sumut Effendy Pohan, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekbang Dr Binsar Situmorang, para ahli, seniman serta sejumlah pihak terkait.

 “Kami ucapkan terimakasih atas kehadiran Mr Guy Martini di pertemuan ini. Kami berharap anda bisa menikmati kunjungan selama berada di Indonesia khususnya ke Medan dan terkhusus lagi untuk melihat kawasan Danau Toba. Sebagai asesor yang ahli soal Geopark, kami mohon arahan agar Geopark Kaldera Toba (GKT) masuk dan diakui UNESCO,” ujar Wagub.

Nurhajizah menyebutkan bahwa bimbingan dan arahan dari Tim Asesor UNESCO sangat diperlukan agar pengelolaan GKT sesuai dengan apa yang disyaratkan oleh lembaga PBB tersebut. Sehingga dirinya mengharapkan keseriusan dan kerja keras untuk bisa mendapatkan pengakuan. Sebab jika kesempatan kali ini tidak bisa diraih, maka waktu berikutnya akan cukup lama hingga 5-10 tahun ke depan.

“Saya kira memang awalnya pemerintah kabupaten/kota kurang terlihat, tetapi belakangan ini sudah mulai mereka (pemkab se-kawasan) serius dan berbenah. Suda mulai mempersiapkan apa-apa yang menjadi rekomendasi UNESCO itu. Memang tidak bisa singkat, tetapi ini terus jalan,” sebut Wagub.

Terkait kesiapan tersebut, Presiden GGN UNESCO Guy Martini menyampaikan bahwa Indonesia merupakan tempat yang luar biasa, dimana dirinya telah mengunjungi beberapa tempat yang juga diajukan untuk menjadi UGG seperti Danau Rinjani, Pelabuhan Ratu dan Sumatera Barat (Ranah Minang). Namun menurutnya, berdasarkan Dossier yang dikirimkan Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba yang diketuai langsung Wakil Gubernur Sumu Nurhajizah Marpaung, Danau Toba punya nuansa bebeda dengan seluruh kekayaannya.

“Danau Toba itu tempat luar biasa. Kami mencoba bimbingan dan memberikan dukungan sebisa mungkin. Karena penilaian itu dilakukan di Juni 2018, jadi harus bisa disiapkan sebaik-baiknya,” sebutnya.

Martini menjelaskan bahwa Geopark itu tidak hanya sekedar bicara geologi atau alam semata. Tetapi keseluruhan aspek di dalamnya, seperti geologi, hayati dan kultur. Selain itu, geopark berarti menjaga warisan bumi, mengelolanya, mempromosikannya. Sehingga bukan hanya memelihara kekayaan alam yang ada, namun juga bagaimana bermanfaat bagi masyarakat setempat, mampu membangun konsep perekonomian dan pemabangunan berkelanjutan dengan mengedepankan kearifan budaya lokal.

“Pengelolaan di dalamnya menggunakan sistem kerjasama melibatkan masyarakat setempat. Begitu juga keberadaan rumah makan, hotel dan pemandu wisata, berbasis geopark. Mempromosikan produk lokal, mengedepankan identitas ‘Batak’ agar mereka yang ada di dalamnya merasa bangga sebagai bagian dari Danau Toba,” pungkasnya.

Selanjutnya, Guy Martini akan mengunjungi beberapa tempat khususnya 16 Geosite yang telah ditentukan oleh Tim Percepatan Geopark Kaldera Toba, sebagai bukti sejarah bagaimana proses terbentuknya kawah dan Pulau Samosir, hingga membentuk satu kawasan besar dengan potensi geowisata yang luar biasa. Selama kurang lebih tiga hari, dirinya juga akan memberikan masukan terkait apa saja yang perlu dibenahi agar GKT masuk menjadi UGG.