Warga Kawasan Medan Mall Dan Pengusaha Sepakat Tarif Parkir

15 Januari 2018
Medan | Indonesia Berkibar News - Suara Nasional Warga yang berdomisili di kawasan Medan Mal menyepakati tarif parkir di kawasan Medan Mal Rp 5000 per hari dan pajak parkir progresif dihapuskan, seperti yang diberlakukan oleh PT Brahma Debang Kencana (BDK) selaku pengelola parkir di kawasan Medan Mal selama ini.

 Hal itu terungkap saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi D DPRD Kota Medan bersama perwakilan PT BDK, masyarakat dan instansi terkait di gedung DPRD Kota Medan, Senin (15-01-2018).

Mewakili warga, Hendri Hutahuruk mengungkapkan masyarakat yang berdomisili di kawasan Medan Mal itu menyepakati keputusan hasil RDP Komisi D DPRD Kota Medan yang menetapkan tarif parkir untuk masyarakat yang berdomisili di kawasan Medan Mal, sebesar Rp 5000 per hari.

 "Untuk sementara, kami menerima keputusan itu. Sampai nanti ditentukan hasil selanjutnya oleh dinas terkait di Pemko Medan, " paparnya usai mengikuti RDP tersebut.

Kuasa Hukum PT BDK, Darmadi mengungkapkan bahwa pihaknya mengharapkan adanya solusi yang terbaik bagi masyarakat yang berdomisili di kawasan Medan Mal dan PT BDK sendiri.

 "Makanya, kami sangat menghargai adanya RDP ini. Agar masalah yang selama ini dihadapi oleh kedua belah pihak tdiak berlarut-larut," ungkapnya.

 Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Godfried Efendi Lubis menyarankan agar pajak progresif untuk masyarakat yang berdomisili di kawasan Medan Mal dihapuskan.

 "Lebih bagus kembali kepada perjanjian awal dulu, bahwa tarif parkir untuk warga yang berdomisili di sana hanya Rp 5000 per hari, bukan untuk sekali parkir dan pajak progresif itu harus dihapuskan," ungkapnya.

 Ketua Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangunsong mengungkapkan keputusan agar tarif parkir untuk masyarakat di kawasan Medan Mal, sebesar Rp 5000 per hari merupakan keputusan terbaik.

 "Saya harap, keputusan ini bisa dijalankan bersama. Karena RDP ini digelar untuk mencari solusi yang baik, bukan untuk mengadili siapa yang benar dan siapa yang salah," paparnya. (torong/fahmi)