Komitment, Majukan "Pengasah Lidah"Bidang Kuliner

22 Mei 2018
Medan | Indonesia Berkibar News - Pengusaha industri pariwisata di Medan berkomitmen majukan pariwisata kota Medan, yaitu dengan meningkatkan, mengembangkan macam ragam kuliner. Melalui "pengasah lidah" itu, maka diharapkan wisatawan baik lokal maupun mancanegara akan kembali untuk berkunjung ke kota "buaya deli". Bak pameo " bila telah meminum air sungai deli maka akan kembali datang.

 Untuk itu Pemko Medan membutuhkan dukungan para pengusaha industri pariwisata,makaWali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi diwakili Asisten Ekonomi Pembangunan Setdakot Medan Ir Qamarul Fattah MSi bersilaturrahmi dan berbuka puasa bersama dengan para pengusaha industri pariwisata di Kota Medan yang digelar di Hotel Garuda Plaza, Senin (21-05-2018). 

Dalam buka puasa tersebut, para pengusaha industri pariwisata mengungkapkan komitmen mereka kepada Qamarul yang hadir didampingi Kadis Pariwisata Drs Agus Suriono untuk mendukung Pemko Medan dalam memajukan parawisata di Kota Medan.

 Salah satu bentuk dukungan itu, lahirlah sebuah kesepakatan para pengusaha industri wisata seperti bidang kuliner, hotel serta pusat perbelanjaan untuk menyemarakkan HUT ke-428 Kota Medan. Sebagai bentuk dukungan, mereka akan potongan harga kepada konsumen sebesar 42,8 persen harga yang akan berlaku mulai 1 sampai 8 Juli 2018 mendatang.

 Menurut Agus, ada sekitar tiga puluhan pengusaha industri Paruwisata Kota Nedan yang hadir malam ini. Diantaranya pngusaha Rumah makan (PHRI), Asosiasi Travel (ASITA), Dari Penerbangan GARUDA, dari Transportasi Greb, APP-BI ( Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia), PT.KAI (Kereta Api), Ikatan Kulinet kota Medan, ASPI, Bolu Napoleon dll. 

 “Pada minggu depan kita sudah dapat pastikan industri- industri mana yang memberikan discon harga 42,8% msupun yang tidak sampai sebesar itu, namun kita berharap discon harga itu sama besarnya baik bidang transportasi, kuliner, pengelola pusat perbelanjaan, Hotel, Rumah Makan dan industri lainnya." Kata mantan Kabag Perlengkapan tersebut. (bundo)