Sabang | Indonesia Berkibar News - Sabang yang
dijuluki pulau tujuan wisata terindah, diujung pulau sumatera tentunya
harus terus membenahi diri dengan memperindah tatanan kota. Maka, proses
revitalisasi pasar sekitar jalan Perdagangan dan Malahayati, merupakan
kesepakatan masyarakat dengan Pemerintah Kota (Pemko).
Seperti
dikatakan Ketua Forum Keuchik (Lurah) Kota Sabang Adnan Hasyim, kepada
wartawan Kamis (03-05-2018), untuk diketaahui revitalisasi sebuah
kawasan bukan saja mencakup perbaikan aspek fisik, aspek ekonomi dan
aspek sosial.
Tapi
revitalisasi juga kerap kepada pembongkaran yang selama ini memberi
kesan kumuh serta berdampak pada keindahan dan tatanan kota.
“Harus
kita ketahui bahwa setiap dilakukan penataan pada suatu kawasan,
terutama kawasan ramai penduduk yang tujuannya mengindahkan dan
menghilangkan kesan kumuh, agar semua pihak harus mendukung rencana
Pemko Sabang dalam melakukan revitalisasi sejumlah kawasan perkotaa
diseputar kawasan jalan Perdagangan dan Jalan Malahayati,”., kata Adnan
Hasyim atau yang kerap disapa Ayah Nan.
Menurutnya,
dibutuhkan perubahan dalam setiap melakukan penataan kawasan, agar bias
memberikan perubahan, rasa aman dan nyaman dalam menarik wisatawan ke
pulau Sabang. Maka, diminta kepada masyarakat pedagang yang berdomisili
selama ini disekitar revitalisasi itu, untuk memehami tujuan yang
dilakukan Pemko Sabang.
“Kota
Sabang kini sudah terkenal dan menjadi salah satu, kawasan yang
memiliki destinasi wisata terbaik di ujung sumatera. Bahkan,
keindahannya sudah terkenal bukan saja didalam negeri tetapi juga luar
negeri, jadi jangan ada pihak-pihak yang sengaja mempolitisir keadaan
dengan maksud memprovokasi tanpa mengkonfirmasi kepada pemerintah
daerah”.,kata Ayah Nan.
Dijelaskan
dalam rangka melakukan tata ruang kota Pemko Sabang akan merevitalisasi
beberapa lokasi pembongkaran tempat usaha dagang, hal itu pun bersifat
sementara nantinya stelah dilakukan pembangunan baru maka, akan
dikembalikan kepaada pemiliknya semula dengan ketentuan bagi yang
memiliki sertifikat tanah hak milik.
Sedangkan
bagi pedagang yang tidak memiliki sertifikat untuk sementara ini, akan
ditempatkan di pasar baru (Pasar Sore) yang terletak di Jurong Babul
Iman, Gampong (Desa), Kuta Barat Kecamatan Sukakarya Kota Sabang. Jadi,
tidak ada istilah pengusuran pedagang yang ada penataan pedagang agar
lebih indah dan baik., terangnya.
Sebenarnya
tambah Ayah Nan, yang menjadi persoalan adalah terhadap pedagang yang
bukan penduduk asli Sabang dengan kata lain pendatang baru, mereka
menempatkan diri ditanah pemerintah yang kosong tanpa koordinasi dengan
pihak terkait. Seperti bangunan disepanjang jalan Malahayati persisinya
depan Karantina Kesehatan Pelabuhan, kini muncul kios-kios kumuh dan
merusak pemandangan dan merusak tatanan kota.
“Jadi
wajar saja kalau sekarang ini lapak-lapak tersebut dibongkar guna
dilakukan pembenahan kembali dengan cara revitalisasi. Dan program ini
kita masyarakat Sabang siapa pun wajib mendukung, karena demi kemajuan
dan masa depan Sabang”., ujarnya.
Sementara
itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemko Sabang Drs
Kamaruddin, kepada media ini menerangkan revitalisasi pedagang sebagian
jalan Perdagangan dan Malahayati, itu merupakan program pemerintah untuk
memajukan Kota Sabang, tujuannya memperindah dan menata kembali
pedagang Kota Sabang.
Sebelum
dilakukan permintaan pembongkaran Pemko bersama Badan Pengusahaan
kawasan Sabang (BPKS), selaku pengelola lahan terlebih dahulu telah
melakukan pendekaan secara musyawarah dengan seluruh pedagang yang
berdampak pada revitalisasi tersebut.
Dan
semua pedagang menerima program yang dilaksanakan Pemko Sabang bersama
BPKS, mereka jauh hari sudah disurati untuk mengosongkan lahan, sehingga
dalam proses pembongkaran tidak terjadi hal sekecil apa pun. Bahkan,
bagi pemilik dibantu untuk memindahan aset mereka ketempat yang telahb
ditunjuk.
“Sangat
tidak beralasan jika ada pihak yang menyatakan Walikota Sabang Arogan,
membongkar paksa kedai pedangang. Kita setiap hari turun kelapangan dan
berbicara dengan masyarakat yang terkena dampak pembongkaran”., kata
Kamaruddin.(jal/torong)
Posting Komentar