Walikota Medan : Guru Agama Adalah Pewaris Nabi

1 Agustus 2018


Medan | Indonesia Berkibar News - Keragaman suku, budaya, ras dan agama menjadikan Kota Medan sebagai kota majemuk. Karena kemajemukan tersebut sebagai warga kota yang baik seharusnya memiliki sikap bertoleransi, tidak saling menjatuhkan dan guru sebagai pendidik berkewajiban menjadi agen sosialisasi kepada generasi muda untuk mempertahankan solidaritas etnis yang ada di Kota Medan.

 Hal ini disampaikan Wali Kota Medan Drs. H.T. Dzulmi Eldin, S. M.Si dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Pemerintahan Drs. H. Musaddad saat membuka acara yang bertajuk Dialog Kerukunan Lintas Agama dengan Guru Guru Agama Kota Medan Tahun 2018 di Madani Hotel Medan, Selasa (31-07-2018). 

Perhelatan ini resmi dibuka Walikota ini merupakan program tahunan FKUB demi menjaga kerukunan umat beragama di kota Medan. Dikatakan Aspem, bahwa guru-guru agama ini adalah pewaris nabi, seharusnya dapat menjadi tauladan khususnya didalam kerukunan.

 "Melalui dialog-dialog seperti inilah kita dapat membangun kota yang aman dan nyaman,”kata Musaddad. 

 "Kita tumbuhkan kesadaran untuk menemukan persamaan, tidak mengedepankan perbedaan. Kita ambil hikmah dalam perbedaan. Kita belajar mengenal melalui perbedaan," sebut Musaddad. 

Sebelumnya, Ketua FKUB Kota Medan, Drs. H. Ilyas Halim, M.Pd, mengatakan, salah satu tujuan dilaksanakan dialog adalah untuk mempererat silaturrahmi antara sesama guru agama lintas agama juga dengan FKUB Medan.

 "Dialog ini juga bertujuan, agar para guru agama lintas agama dapat menyampaikan pesan- pesan kerukunan di lingkungan dan tempat tugasnya masing-masing," terangnya.(bundo)