Sabang | Indonesia Berkibar News - Kehadiran
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sabang, diharapkan dapat
membersihkan kotoran dilingkungan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan
Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), yang dinilai akan menghambat
pengembangan pembangunan kawasan itu.
Hal itu
disampaikan Kepala BPKS DR Drs Sayid Fadhil,SH,M.Hum, Senin
(13-08-2018). Bahkan, Sayid Fadhil. mendukung penuh tindakan kerja KPK
yang telah melakukan tugasnya di lingkungan kantor BPKS.
Karena
tindakan KPK itu, kata Sayid Fadhil, merupakan moment yang baik bagi
BPKS untuk ikut melakukan bersih-bersih, guna membangun Sabang yang
lebih baik.
“Sudah tiba saatnya kita bersih-bersih di
BPKS. Kita wajib mendukung penuh apa yang dilakukan KPK. Bukan justru
menghakimi BPKS atas ketidak pahaman masyarakat terhadap apa yang
dilakukan managemen baru selama ini,” kata Sayid Fadhil.
Ditambahkan,
apa yang dilakukan KPK merupakan keniscayaan dan itu memang tugas
mereka lembaga rasuah tersebut. Dimana dengan apa yang KPK lakukan ini
sangat membantu manajemen dalam upaya menyelesaikan PR-PR lama yang
belum terkuak.
“Kita tidak boleh mundur daan harus
tetus maju dan apa yang dilakukan KPK adalah sangat benar dan tidak di
BPKS tidak yang tertutup kita semuanya ingin transparansi” sebutnya.
Disebutkan
juga, manajemen BPKS harus memberikan support sepenuhnya kepada KPK dan
ingin mewujudkan transpransi supaya tidak ada keragu-raguan bahwa BPKS
ingin menutup-nutupi. Ini merupakan komitemen manajemen BPKS dibawah
kepemimpinan Sayid Fadhil, ungkap Sayid Fadhil.
Untuk
itu, saya berharap lanjut mantan karyawan TVRI Ini, apa yang telah
terjadi di BPKS selama ini harus di proses sesuai dengan hukum yang
berlaku. Dan saya akan mengambil tindakan tegas bila nantinya hasil
pemeriksaan KPK ada terindikasi pegawai BPKS yang terlibat.
“Saya
tidak akan main-main dan juga tidak segan-segan mengambil tindakan
tegas, bila terdapat oknum-oknum karyawan BPKS yang selama ini bermain,
kita proses sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tegasnya.
Dengan
adanya pengeledahan KPK di Kantor BPKS jelas Sayid Fadhil, diharapkan
akan menjadikan BPKS yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja dalam
pengembangan kawasan. Begitu juga hal nya dalam membenahi hal-hal yang
selama ini carut-marut, baik program pelaksanaan proyek maupun di bidang
organisasi BPKS itu sendiri.
“Kita baru tau dimana
titik-titik kelemahan kita, dengan adanya KPK ini sangat membantu
pimpinan untuk menguak kulit-kulit emas tetapi didalam sampah busuk
semua,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sejak
awal dirinya memimpin BPKS ia selalu mengedepankan transparansi
informasi kepada publik tentang BPKS. Bahkan dalam mewujudkan hal
tersebut, BPKS melakukan kerjasama dengan Komisi Informasi Aceh (KIA)
guna memastika, agar Lembaga Negara yang dipimpinnya itu bisa mewujudkan
transparansi sehingga menjadi lembaga yang bersih dan berwibawa.
“Karena
kita berkomitment bahwa BPKS kedepan lebih terbuka dan bersih. Hal ini
dibukti kan apa yang kita lakukan selama ini mengacu pada azas-azas
transparansi. seperti penandatangan kontrak disaksikan didepan
forkompimda, kita melakukan kerjasama dengan KIA,” katanya.
Tak
hanya itu, dalam pelaksanaan tender kegiatan di BPKS, juga dilakukan
kerjasama dengan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian
Keuangan RI. Hal ini merupakan upaya bahwa tidak ada lagi yang
ditutup-tutupi.
“Saya akan berada di garis terdepan
untuk menyelesaikan hal-hal yang tidak benar dan memecahkan
simpul-simpul yang yang masih tertutupi. Jangan ada dusta antara kita,”
tutupnya. (jal/torong)
Posting Komentar