Lokasi Kumuh Pelangi Menjadi Indah

28 November 2018

Semarang | Indonesia Berkibar News - Wooow!!!.Decah  kagum pun  terucap dari bibir penulis . Betapa tidak. Kampong Pelangi  yang dikunjungi rombongan  wartawan Pemko Medan, terlihat begitu indah. Rumah penduduk  yang berada diatas ketinggian di "bedaki" cat warna warni  dengan warna   cerah   mencolok.  Lokasi rumah  itu  tak jauh dari  jalan raya Kota Semarang.

Dari pinggir jalan raya  menuju lokasi  Kampong Pelangi hanya dipisahkan oleh  sungai kecil yang  airnya seolah membeku. Tidak  jalan. Dipermukaannya sungai  berwarna hijau  oleh  lumut.

Ada jembatan kecil  penghubung  menuju  rumah Pelangi. Jembatan itu pun  terlihat  cukup menawan. Pisik jembatan  kecil ditata dengan apik sehingga antara  jembatan kecil-pemukiman warga di dataran  tinggi seperti "senyawa" mendukung  keindahan Kampong Pelangi.

Di sana. Lokasi  rumah warga  yang  cukup asri, sebagain besar warganya  tak hanya berpangkutangan. Mereka  membuka  berbagai jenis usaha kecil seperti  rumah makan, kafe dan lainnya.  Usaha yang lain itu  menurut Guide(pemandu rombongan) Semarang Roni dan  Hartoko  Edo , sebagaimana di kota kota lainnya, ada "transaksi....).

Di pinggir jalan raya itu berjejer  kios penjual  bunga , menanti  pembeli dengan  keramahan penjualnya.  Dibagian dinding belakang kios kios  bunga dimanfaatkan  pula oleh  penjual makanan ringan.

Tak berlebihan kiranya, decak  yang  meluncur karena rasa kagum penulis. Pasalnya, menurut Roni dan rekannya  Hartoko, bahwa  beberapa  tahun lalu Kampong Pelangi merupakan  perkampungan ekstra kumuh. Kekumuhan itu  masih terlihat tak sampai bilangan 5 (lima) jari tangan. Rumah kumuh masih "mejeng" membelakangi sungai , lahan  parkir  diseberang sungai.

" Rumah kumuh yang  tersisa  sudah menjadi target Pemko Semarang untuk  direlokasi.Mungkin akan  menempati  tempat yang sudah  indah sekarang di ketinggian  itu,", ujar Roni.

Kunjungan siang ke Kampong  Pelangi, tetap saja didampingi Kasubag Humas Pemko Medan, Hendra Tarigan  mewakili Kabag Humas  Drs.Ridho Nasution, bersama  sejumlah staf Humas Pemko Medan.

Rasanya tak  percaya! jika guide Semarang itu tak   menceritakan  betapa  ekstra kumuhnya Kampong Pelangi ini sebelum di "jamah" oleh  Pemko  Semarang.  Namun, berkat kepedulian  pemimpin Kota  Semarang,  yang "Asam Jawa Tumbuh Jarang Jarang " .sebagai cikal bakal dari  Kota  yang  kami rombongan kunjungi.

Dengan kerja keras, kepedulian, rasa tanggungjawab  selaku  pemimpin, Walikota Semarang  bertanggungjawab  merobah, menata sebaik mungkin  Kampongnya.  Sebagasi seorang pemimpinan  masyarakatnya., Walikota tak sekedar "retorika", janji, janji  , mungkin visi-misi  dalam Pilkada.Tapi, dia implementasikan. Karena janji  tak sekedar didengar oleh  manusia, tapi terlebih kepada SANG  MAHA KUASA.

Kalau melihat PENAMPILAN  kantor Pemko Semarang, kusam-muram tanpa tersentuh pengecatan ( dicat), begitu pula ruangan  rapat sangat sederhana. Bahkan , ada seorang wartawan nyeletuk " macam  balkon bioskop saja ruang rapatnya,". Tapi, kepedulian terhadap  warganya itulah  pantas di kasi acungan "jempol". Ia kan sobat.

 Pemimpin tak hanya gaya tuk diri sendiri dengan segala bentuk sanjungan  melalui sederatan PENGHARGAAN..Sementara kondisi kotanya "beleak peak".

Kini , Kampong  "KUMUH"  menjadi salah satu tempat dikunjungi  wisatawan. Bahkan  dari  mancanegara.Hebat!.(bundo)

Teks foto: Kampong  Pelangi begitu asri, menawan pandangan mata.