Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumut Buka Pelatihan Dan Gathering Wartawan Taman Simalem Resort

26 September 2019
Karo | Indonesia Berkibar News - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat buka  Pelatihan dan Gathering Wartawan unit BI, Kamis  (26-09-2019) di Taman Simalem Resort, Karo.

Materi yang akan dibahas terkait pekembangan ekonomi terkini dan prospek perkonomian yang disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Wiwiek Sisto Widayat

"Kepada  para jurnalis menyampaikan semoga pertemuan ini terlaksana dengan baik. Untuk itu mari kita gathering dan berdiskusi, sambil nikmati karunia Tuhan buat Indonesia akan keindahan alam Danau Toba dari Taman Simalem Resort Karo, dangan semangat kebersamaan kita," paparnya.

Inilah sarana kita agar kita saling kenal. Pertemuan seperti ini memang rutin agar informasi atau isu - isu atau kondisi terbaru terkait dengan kebijakan BI. Begitu juga kebijakan BI yang ada di Jakarta terkait perkembangan ekonomi secara regional.

Di Sumut sendiri hasil survei yang di lakukan oleh BI Sumut akan kita didiskusikan dan semoga diterima baik. Harapan saya juga kawan kawan bisa mendapatkan data - data aktif atau data yang terakhir terkait perkembangan ekonomi.

"Kami juga selalu membuka ruang untuk itu. Baik secara pribadi saya selalu buka ruang kepada teman - teman wartawan baik melalui SMS, WA, Telpon dan wawancara" ujar Wiwiek Sisto Widayat.

Tantangan pertumbuhan yang pertama yakni ketergantungan Agroindustri. “Selain memiliki lokasi strategis di sisi barat Indonesia dan daerah tujuan wisata budaya maupun alam yang indah, Sumut juga tercatat memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, terutama kelapa sawit, kopi serta karet. SDA tersebut banyak yang telah diolah menjadi produk industri pengolahan dan menjadi sumber utama pendapatan ekspor luar negeri Sumut.

Kemudian faktor yang kedua masih dikatakannya yakni adanya ketimpangan antar kabupaten/kota. Di mana, ketimpangan antar wilayah di Sumut cukup tinggi terutama antara pantai timur dengan pantai barat dan kepulauan. Hal ini bisa kita lihat dari size ekonomi wilayah Pantai Timur yang mencapai 74 persen dari perekonomian Sumatera Utara. Di samping itu, indikator kemiskinan juga relatif lebih tinggi di wilayah kepulauan dan pantai timur.

Selanjutnya  ketiga yakni birokrasi masih menjadi hambatan investasi utama,” tambahnya sembari menjelaskan jika dilihat dari competitiveness ranking, Sumut stabil pada peringkat 20. Sementara itu, stabilitias makro ekonomi dan kondisi finansial, bisins dan tenaga kerja mengalami perbaikan. Sementara itu, birokrasi masih berada di peringkat yang rendah dan infrastruktur menurun, harapnya.

“Pengembangan pariwisata Sumut menghadapi kendala konektivitas, fasilitas pendukung serta keamanan disisi hard infrastructure. Sementara kualitas SDM, kesadaran masyarakat, aspek pemasaran serta kelembagaan dan regulasi pemerintah masih menjadi kendala soft infrastructure dalam pengembangan Danau Toba Kedepan, “sembari menambahkan untuk rekomendasi yang ketiga dalam mendorong perekonomian di Sumut yakni lesson learned upaya peningkatan investasi.(torong)