Pariwisata, Pertanian Dan Pelayan Publik Banyuwangi Jadi Inspirasi Sergai

21 Oktober 2019

Banyuwangi | Indonesia Berkibar News - Bupati Serdang Bedagai (Sergai) Ir H Soekirman,Bupati Labuhan Batu Utara H Khairuddin Syah Sitorus, Wakil Bupati Karo Cori Br Sebayang dan Sekdakab Langkat dr. Indra Salahuddin mendampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu) H. Musa Rajekshah untuk melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut di PT Bumi Suksesindo (BSI) yang merupakan perusahaan tambang emas Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, Senin (21-10-2019) pagi.

Wagubsu H Musa Rajekshah menyampaikan bahwa Kunker ini dalam rangka studi tiru ke Banyuwangi menyangkut pengelolaan pertanian, peningkatan PAD, pariswisata dan teknologi informasi untuk dapat diaplikasikan di daerah masing masing. 

Saat tiba di lokasi, Wagubsu beserta rombongan disambut hangat oleh Presiden Direktur PT BSI Adi Adriansyah Sjoekri dan General Manager Operations James Francis.

Dihadapan para rombongan, Adi Adriansyah Sjoekri menjelaskan bahwa perusahaan pertambangan ini merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan luas areal sekitar 5.000 ha serta memiliki potensi kandungan emas yang dapat dikelola hingga mencapai 30 tahun.

Presiden Direktur PT BSI mengisahkan, tambang emas ini dibuka sejak bulan Maret 2017, selain emas juga menambang perak. Dalam waktu dekat juga akan dibuka terowongan sepanjang 2 km untuk memastikan adanya deposit tembaga di areal ini.

“ Perusahaan tambang PT BSI ini sudah ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional yang merupakan kawasan pertambangan emas secara nasional di Indonesia yang terus mendapat perhatian, pengawasan dan pengawalan dari pemerintah pusat terhadap seluruh proses dan aktifitas pertambangan,” katanya.

Senada dengan Adi Adriansyah Sjoekri, General Manager Operations James Francis menambahkan, sebagai sebuah usaha pertambangan emas PT BSI telah menerapkan safety induction dan keamanan lingkungan. Dalam proses penerapannya juga sudah menerapkan azas selain Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

 Selain itu juga lanjutnya, telah menerapkan perusahan yang beroperasi secara aman tanpa ada insiden "be safe no incident" yaitu perusahaan yang taat kepada paraturan perundangan dan taat pada lingkungan.

CSR itu antara lain berupa pendampingan terhadap para petani dalam mengelola pertanian padi, kopi dan buah naga. Pembangunan saluran irigasi pertanian, pembangunan rumah ibadah dan sekolah untuk warga. Juga dibangun infrastruktur jalan baik pembangunan baru maupun rehabilitasi yang bermanfaat bagi masyarakat Kab Banyuwangi, tandas James Francis.

UMKM Binaan PT BSI.

Saat mengunjungi perusahaan tambang tersebut, rombongan singgah di pusat oleh-oleh UMKM center, yang menjual produk UMKM Banyuwangi berupa kopi robusta, berbagai macam jamu untuk kesehatan, makanan ringan seperti dodol dengan berbagai varian rasanya termasuk dodol buah naga, keripik dari berbagai jenis dan lainnya.

Pusat oleh-oleh ini merupakan binaan dari perusahaan tambang emas PT BSI sebagai bentuk kepedulian terhadap peningkatan usaha rumah tangga masyarakat Banyuwangi.

Saat berkesempatan menyinggahi pusat UMKM, Bupati Sergai Ir H Soekirman berpendapat bahwa perusahaan tambang emas ini berkomitmen kuat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banyuwangi.

Apa yang sudah dilakukan hingga sejauh ini, merupakan cara untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat secara ekomoni sehingga terbebas dari kemiskinan dengan membuka lapangan kerja dan menopang UMKM untuk kehidupan masyarakatnya, kata Bupati.

Bupati Banyuwangi Sambut Kedatangan Rombongan

. Malam harinya, rombongan Wagubsu dan Bupati Sergai diterima oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Pendopo Sri Tanjung yang merupakan Rumah Dinas Bupati Banyuwangi.

Bupati Abdullah Azwar Anas mengisahkan bagaimana sulitnya diawal untuk operasional tambang emas PT BSI. Sebagian masyarakat demo minta tambang ditutup, namun sebagian lagi demo minta tambang emas ini tetap dibuka.

“ Saat itu, saya melakukan negosiasi kepada kedua kelompok tersebut dengan berprinsip Pemkab Banyuwangi dan masyarakat harus mendapatkan manfaatkan dari keberadaan tambang ini,” terangnya.

Dengan perjuangan dan negosiasi demi kepentingan rakyat Banyuwangi, maka saat ini tambang terus tetap beroperasi dengan kontribusi, masyarakat Kabupaten Banyuwangi mendapatkan 10% dari 100% saham di induk perusahaan. Total saham masyarakat Banyuwangi melalui Pemkab yang masuk dalam APBD sekitar 1,47 triliun. Kontribusi saham tersebut  tidak dikelola oleh BUMD akan tetapi masuk kedalam APBD, supaya rakyat bisa mengontrol, kisahnya.

Dalam hal investsi Bupati Banyuwangi menerapkan postur investasi yang utama barulah perizinannya. Perusahaan itu bergerak dulu membangun setelah diperoleh hasil atau keuntungan dan telah beroperasi barulah proses perizinannya dilakukan. Yang penting bisa meningkatkan lapangan kerja dan mengangkat kesejahteraan rakyat sehingga terbebas dari kemiskinan.

Hal ini terbukti dari angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi dahulunya 20,4% sekarang turun menjadi 7.8 persen.

 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Banyuwangi mendapat nilai A selama 2 tahun berturut-turut.

Sedangkan dalam destinasi wisata baru, berupa Mall Pelayanan Publik (MPP), juga ada smart kampung dimana masyarakat di kampung tersebut sudah terakses digitalisasi dengan kabel optik. Sementara itu dalam hal penerimaan ASN sangat ketat dengan sistem CAT murni dengan menambah persyaratan untuk bidang tertentu IP 3,5. THL juga dirasionalisasi dengan cara diseleksi ulang menggunakan sistem CAT, ujar Bupati Banyuwangi. 

Bupati Soekirman didampingi oleh Kadis Kominfo Drs H Akmal, M.Si, Kadis Poraparbud Sudarno S.Sos, Kadis PMD H Ikhsan AP, M.Si dan Kadis Pertanian Radianto SP, MMA,

 berharap  Kunker studi tiru ini dapat menjadi motivasi dan bahan kajian serta diterapkan di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat dengan memperhatikan potensi dan keunikan serta kearifan lokal daerah masing-masing.

“ Pelayanan publik serta berbagai macam inovasinya, bidang pertanian, pariwisata yang berbasis lingkungan serta pengembangan informasi teknologi yang serba digital di Kab Banyuwangi menjadi studi tiru untuk diadopsi di Sumut khususnya di Sergai,” ujar Soekirman berkeyakinan.(fit)