Kepala BI Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Hidayat Prediksi 2020 Perbaikan Ekonomi Global

9 Januari 2020

Medan | Indonesia Berkibar News - Prediksinya pada tahun 2020 nanti ada perbaikan ekonomi global, terutama ekonomi Sumut  yang diiringi peningkatan harga berbagai komoditas. Harga minyak mentah diperkirakan akan membaik, ini seiring dengan perpanjangan waktu pemangkasan produksi dari OPEC.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor BI Perwakilan Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat didampingi  Kepala Grup SP, PUR, Layanan dan Admisistrasi Andi Wiyana,  membuka bincang bareng media untuk mendiskusikan prospek perekonomian Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2020, di gedung BI Perwakilan Sumatera Utara, Kamis (09-01-2020).

"Apalagi kalau nanti sampai terjadi perang antara negara  Irak dan negara Amerika Setikat, sudah pasti akan mempengaruhi harga minyak mentah (Crude) dipasaran dunia," jelas Wiwiek.

Sedangkan Rapat Dewan Gubernur BI dari 18-19 Desember yang lalu sudah menetapkan, BI- Day Reverse Tope Rate (5,00%) tetap,  Suku bunga Deposit Facility (DF)  (4,25%) tetap dan Suku Bunga Lending Facility (LF) (5,75%) tetap. Dan BI juga menetapkan 7 Fokus kebijakan baru pada tahun 2020 yang akan datang secara nasional.

Sementara itu, untuk tingkat Sumatera Utara sendiri masih tetap diatas pertumbuhan  secara nasional. Dimana pada Triwulan III 2019 tumbuh 5,11%(yoy) lebih rendah dari triwulan sebelumnya 5,25% (yoy)." Ini semua ditopang oleh perbaikan Konsumsi Rumah Tangga pada masa liburan anak sekolah serta biaya pendidikan untuk tahun ajaran baru,"harap  Wiwiek.

Sementara itu di neraca perdangan Sumatera Utara Surplus mencapai USD 3,1 miliar dan lebih rendah dibanding tahun sebelumnya (-8,53%yoy). "Jadi kesimpulannya, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara diperkirakan secara keseluruhannya ditahun 2019 meningkat," ucapnya.

Bank Indonesia (BI) memperkirakan laju inflasi Sumatera Utara (Sumut) 2020 akan mengalami tekanan di triwulan pertama dan triwulan kedua. Namun diprediksi laju inflasi Sumut  tahun 2020 berada di rentang 3% +/-1%.

Wiwiek menyebutkan, meski ada tekanan, tetapi ia menilai inflasi di triwulan pertama tidak akan mengalami tekanan yang signifikan. “Tekanan inflasi di triwulan pertama kita perkirakan masih bisa dimaklumi karena tidak akan terlalu besar,” katanya.

Sementara di triwulan kedua, Pemprovsu dalam hal ini Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) didorong untuk mulai bekerja keras karena di masa itu akan diwarnai dengan bulan Ramadhan disusul Lebaran.

"Kita juga apresiasi peran Gubsu Edy Rahmayadi dan Wagubsu Musa Rajekcsyah sangat mendukung program TPID agar prekonomian Sumut terus membaik," harapnya. 

Selanjutnya Wiwiek minta semua stake holder mendukung seluruh investor yang ingin menanamkan investasi di Sumut, agar prekonomian Sumut terus membaik dan pihak perbankan lebih memberikan pinjaman modal untuk pelaku Usaha yang ada, agar kesejahteraan masyarakat lebih baik lagi.(torong)