Riau | Indonesia Berkibar News - Pembelajaran sains
di SD Global Andalan Estate Cerenti yang mengajak siswa mengamati
tumbuhan berciri khusus di hutan konservasi dekat sekolah, berhasil
meraih juara 1 olimpiade sains Kuark.
Walaupun
jauh dari pusat kota, sekolah mitra Tanoto Foundation yang berada di
Kabupaten Kuantan Singingi yang berjarak sekitar 230 km dari Pekanbaru,
para gurunya tetap konsisten memfasilitasi pembelajaran aktif untuk
siswa.
Berikut
adalah pembelajaran sains di kelas VI yang berhasil meraih juara I
olimpiade sains kuark 2018.
Pagi itu siswa Kelas VI SD Global Andalan Estete Cerenti, secara
berkelompok tampak tengah sibuk mencari tumbuhan berciri khusus di
hutan konservasi dekat sekolah.
Sekolah
yang berada di dalam area konsesi PT. Riau Andalan Pulp and Papers
Estete Estate Cerenti itu, sering memanfaatkan hutan tersebut sebagai
media pembelajaran.
Para siswa memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk menuju lokasi
pengamatan di dalam hutan.
Mereka
berhasil menemukan tumbuhan berciri khusus yang mulai langka, seperti
Kantong Semar, Tali Putri, Rotan, dan Anggrek Hutan.
Setelah
berhasil menemukan berbagai macam tumbuhan berciri khusus tersebut,
siswa mengamati dan mencatat ciri-ciri khusus yang terdapat pada
tumbuhan-tumbuhan itu, mulai dari tinggi tumbuhan, jenis daun, jenis
akar, dan nama dari tumbuhan tersebut. Mereka mencatatkannya di buku
catatan masing-masing.
Gurunya,
Esra Palentina Samosir tampak mendampingi kegiatan siswa.
Setiap kelompok siswa ditugaskan untuk mengambil satu jenis tumbuhan dan
menanam kembali dalam botol bekas air kemasan berukuran 1,5 liter yang
sudah diberi lubang di bawahnya dan diberi tanah.
“Saya
juga ikut membantu siswa mengambil tanaman tersebut untuk memastikan
mereka mengambilnya dengan benar agar bisa terus tumbuh,” kata Esra
menceritakan proses pembelajaran yang diampunya.
Setelah semua kelompok selesai menanam, siswa kembali ke kelas.
Guru
menyediakan kertas karton dan spidol sebagai media siswa untuk
menuliskan laporan. Masing-masing kelompok menggambar tumbuhan yang
mereka amati, lengkap dengan ciri-ciri khususnya pada kertas karton.
Setelah selesai, setiap kelompok diberi kesempatan mempresentasikan
hasil pengamatannya.
“Kami
tadi menemukan Kantong Semar. Tinggi tumbuhan ini sekitar 15
centimeter. Ciri-ciri tumbuhan ini memiliki kantong seperti yang
dimiliki oleh semar dan di dalamnya kami juga menemukan ada air.
Tumbuhan ini memakan daging yang menggunakan kantongnya untuk menangkap
binatang yang mau dimakannya,” kata Aditya dalam presentasinya mewakili
kelompok 1.
Sementara
Yustini, perwakilan kelompok 3 menemukan tumbuhan anggrek hutan.
Ciri-ciri tumbuhan bunga anggrek hasil pengamatan mereka di antaranya
mempunyai batang yang berbentuk beruas- ruas. Daunnya berbentuk oval dan
memiliki tulang daun yang sama dengan bentuk daunnya yaitu memanjang.
Tumbuhan ini memiliki bunga yang sangat indah. Tingginya tumbuhan yang
mereka temukan sekitar 25 centimeter.
Menurut
Esra, guru yang mengajar, dari kegiatan pengamatan di hutan ini, siswa
dapat belajar sains dengan berpraktik langsung dan menemukan atau
membuktikan konsep-konsep yang mereka pelajari di kelas.
"Siswa juga saya ajak untuk mengenali dan menjaga lingkungan hutan," tukasnya.
Esra
adalah salah satu guru yang telah mendapat pelatihan dan pendampingan
dari Tanoto Foundation melalui program Pelita Pendidikan dalam
menerapkan praktik-praktik yang baik dalam pembelajaran.
Pada
tahun 2018, Tanoto Foundation akan memperluas program peningkatan
kualitas pendidikan dasar ini di lima provinsi, yaitu Sumatera Utara,
Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Targetnya dalam lima
tahun ke depan, program Pelita Pendidikan akan menjangkau sekitar 12.000
sekolah yang bermanfaat untuk lebih dari 3,5 juta siswa di
Indonesia.(rel)
Posting Komentar