Walikota Tebing Tinggi Terima Kunjungan Anggota DPR Sofyan Tan

16 Maret 2018

Tebing Tinggi | Indonesia Berkibar News - Anggota DPR RI dari Komisi X dr Sofyan Tan mengungkapkan punya harapan di Tebing Tinggi bisa memulai gerakan dakwah gemar membaca yang dipelopori oleh Ulama, Ustad, Pendeta, Pastor dan Pemuka Agama yang berdakwah untuk menumbuhkan minat baca. 

"Jika Tebing Tinggi bisa mewujudkan ini yang pertama. Ulama, ustad, pendeta, pastor, berdakwah untuk gemar membaca, bukan untuk menyebarkan kebencian. Saya yakin ini bisa membawa negara kita tinggal landas bukan tinggal di landasan," kata Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu saat menjadi pemateri Safari Gerakan Nasional Pembudayaan Kegemaran Membaca dengan tema Implementasi Revolusi Mental Melalui Mobilisasi Pengetahuan dalam Rangka Meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat di Pondok Bagelen, Tebing Tinggi, Kamis (15-03-2018).

Ketika gerakan gemar membaca sudah tinggi di Tebing Tinggi, Sofyan Tan yakin akan berbanding lurus dengan peningkatan SDM. Tebing Tinggi seperti diketahui tidak punya lahan yang luas sama seperti di Singapura. Tapi Singapura bisa lebih maju dari negara sekelilingnya yang punya lahan luas dan kekayaan alam yang terbentang karena sejak awal dibangun SDM yang unggul. "Saya ingin Tebing Tinggi bisa seperti Singapura," ujarnya. 

Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan banyak anggota DPR yang berasal dari Sumut tapi sedikit yang perhatian ke daerahnya. Diantara yang sedikit itu Sofyan Tan yang paling besar memberikan perhatian. Mulai dari membantu pengadaan mobil perpustakaan digital keliling, bantuan buku serta memilih Tebing Tinggi sebagai tempat gerakan gemar membaca.

"Dia pilih Tebing Tinggi bukan untuk cari suara karena itu cukup di Medan. Tapi dia tau karena Tebing Tinggi mau maju," ungkap Umar.

Umar menyebutkan tema gerakan gemar membaca tentang revolusi mental. Presiden Joko Widodo memilih istilah revolusi bukan untuk diidentikkan dengan pertumpahan darah. Tapi sebagai upaya mengubah secara drastis sikap mental manusia Indonesia dari yang malas membaca jadi gemar membaca.

Direktur Deposit Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional Dra Lucya Damayanti MHum mengatakan berdasarkan nilai tingkat literasi, Indonesia masih di peringkat 60 dari 61 negara. Konten yang sering dibuka di handphone masih game, bukan membaca buku. 

"Kita harus membiasakan diri menggunakan waktu luang saat menunggu di bandara, antrian ke dokter dengan membaca buku," sebutnya.(torong)