Sei Rampah | Indonesia Berkibar News - Bupati Serdang
Bedagai (Sergai) Ir. H. Soekirman menjelaskan dalam kata sambutannya
Penyakit Filariasis (kaki gajah) merupakan penyakit menular menahun yang
disebabkan cacing microfilaria yang merusak sistem limpatik sehingga
menimbulkan pembengkakan pada tangan, kaki, payudara dan skortum.
Dikatakannya
pada acara kordinasi monitoring dan evaluasi (Monev) dalam rangka
pemberian Obat pencegahan Massal (POPM) Filariasis yang diadakan
bertempat di Aula Sultan Serdang, Selasa(07-08-2018), obat terdapat 2
(dua) strategi yang harus ditempuh yaitu pertama memutuskan rantai
penularan dengan POPM Filariasis kepada seluruh penduduk di daerah
endemis menggunakan obat Diethilcarbamazin Citrate (DEC) 6mg/kb bb
Albendazol 400 mg sekali setahun selama minimal lima tahun.
Kemudian
yang kedua, perawatan kasus klinis penyakit kaki gajah, baik kasus
klinis akut maupun kronis, katanya.
Dihadiri Kadis Kesehatan dr.Bulan
Simanungkalit,M.Kes,MM, mewakili Kadis Kominfo Sergai Sekretaris Dra.
Hj. Syahriati Lubis.Nara Sumber Sunardi,SKM,MKM Kemenkes RI dr. Windi
Maidesi, M.Kes.dan Dinkes Provsu OK.Syahputra Harianda.
Terdapat
31 urusan wajib pemerintah, yang nomor satu adalah pendidikan, kemudian
disusul dengan urusan kesehatan. Pendidikan lebih utama karena jika
orang yang berpendidikan dan mengerti tentang kebersihan, tentu peluang
untuk orang tersebut terjaga kesehatannya akan semakin besar.
Bupati
menjelaskan bahwa rata-rata di Sergai ini telah meningkat pada usia
SMP, namun begitu tetap dirasa penting agar tenaga kesehatan untuk terus
bekerja ekstra keras menyampaikan pemahaman kepada masyarakat tentang
pentingnya obat tersebut.
Kadis
Kesehatan dr. Bulan Simanungkalit,M.Kes,MM mengatakan dalam kata
sambutannya Tahun ketiga atau tahun terakhir pengobatan Filariasis dan
semoga tidak terjadi lagi di masyarakat.
Berdasarkan
hasil survey yang dilakukan Dinas Kesehatan Sergai bekerjasama dengan
Kemenkes tahun 2005 menemukan penderita Filariasis di 5 (lima) kecamatan
yaitu Kecamatan Tebing Tinggi sebanyak 5 kasus, Teluk Mengkudu 5 kasus,
Pantai Cermin1 kasus, Sei Rampah 1 kasus dan terakhir tahun 2011
Kecamatan Bintang Bayu dengan 1 kasus.
Ditahun
2018 ini lanjutnya, Sergai melaksanakan pengobatan secara massal tahun
yang kelima. Hasil dari pengobatan yang telah dilaksanakan mencapai
rata-rata 80% setiap tahunnya.(torong/zul/fit)
Posting Komentar