Walkot Banda Aceh Buka Acara Opening Seremoni Coffee Festival 2018

15 Desember 2018

Banda Aceh | Inonesia Berkibar News - Wali Kota Banda Aceh H. Aminullah memukul Rabbana sebagai pertanda dibukanya acara Coffee  festival 2018 Kota Banda Aceh bertajuk secangkir kopi sejuta cerita yang digelar di taman Distambul, Sabtu sore (15-12-2018).

Selain Kadis Parawisata Aceh Reza Fahlevi, turut hadir Ketua Penggerak PKK Aceh Darwati A Gani, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Ketua PKK Kota Banda Aceh, segenap unsur Forkopimda dan sejumlah kepala SKPK dan pimpinan perusahaan swasta dan masyarakat pemerhati dan penikmat kopi.

Wali Kota Banda Aceh Aminullah dalam sambutannya ketika membuka Coffee Festival 2018 menyebutkan salah satu tujuan digelarnya festival tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kopi Aceh dari Icon Nasional ke Icon International.

Selain hal tersebut meningkatkan turis lokal maupun manca negara ke kota Banda Aceh dimana kalau selama ini berkisar 350 menjadi 500 ribu orang pertahunnya. Aminullah juga menyatakan menjamurnya lebih seribuan warung kopi ( warkop) yang tersebar di berbagai sudut kota  Banda Aceh telah sedikit mengurangi  pengangguran dimana jika dari seribuan  tersebut ada pekerjanya sepuluh orang saja maka seratus ribu orang sudah tertampung  sehingga menyerap pengangguran di  daerah ini selain potensi ini  dapat meningkatkan prekonomian dengan bertambahnya  pendapatan masyarakat kota  Banda Aceh.

Berkaitan dengan tajuk  Coffee Festival 2018 secangkir  kopi sejuta cerita, Aminullah menjelaskan bahwa sangat besar manfaatnya kehadiran kopi ditengah tengah masyarakat kota Banda Aceh, kopi bisa jadi obat dan kopi juga pererat silaturahmi antar masyarakat pada saat minum kopi bersama di warung kopi.

Dikisahkannya bahwa kopi pertama kalinya berasal dari Etiopia dibawa ke Batavia ( Jakarta) selanjutnya dikembangkan di dataran tinggi Gayo - Takengon, baru menyebar ke daerah lainnya di Aceh termasuk kota Banda Aceh. Ada dua jenis kopi secara umum dikenal oleh masyarakat yakni robusta dan arabika, jika robusta tumbuh subur di daerah hamparan dataran rendah sedangkan kopi Arabika tumbuh di dataran tinggi dan itu adanya di Gayo, sebut Wali Kota Banda Aceh itu.

Berkaitan dengan hal tersebut dimana kopi Arabika yang saat ini menjadi primadona dunia jika pun tidak bisa tumbuh di daerah kita maka sektor lainnya promosi dan pemasaran kopi dari bahan mentah hingga kopi kemasan dapat kita manfaatkan untuk kota Banda Aceh dengan mempertahankan kopi yang original dan specialty kopi Aceh dengan cita rasa yang khas, terangnya.

Sebelumnya kadis Parawisata Kota Banda Aceh Rizha Idris dalam laporannya menyebutkan kegiatan tersebut adalah agenda tahunan yang sudah berlangsung selama delapan tahun, selain untuk melaksanakan visi misi wali kota Banda Aceh untuk membawa kota Banda Aceh Gemilang dan Bersyari'at kegiatan tersebut sebagai ajang promosi potensi daerah yang dapat meningkatkan prekonomian masyarakat setempat.(hamdani)