Medan | Indonesia Berkibar News - Hubungan, komunikatif yang konstruktif merupakan bagian siknifikan dalam menjalin hubungan kemitraan antara gubernur Sum.Utara-insan pers. Selain itu secara berkala mengadakan semacam tatap muka kedua belahpihak. Sehingga segala hal dapat dibicarakan untuk "menghindari friksi (kesalahpahaman). Pasalnya, kedua bagian ini tak mudah dipisahkan. Satu pihak gubernur selaku pemangku jabatan plus melakukan pembangunan , disatu pihak Pers merupakan " jembatan/duta" untuk menyampaikan berbagai aspek pembangunan tersebut kepada masyarakat.
Dikatakannya, untuk membangun Sumut, tidak bisa haya dilakukan oleh dirinya dan Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah. Tetapi juga butuh dukungan semua pihak terkait, khususnya para wartawan.
Justru itulah Gubsu Edy, sangat memahaminya. Jum'at. diawal medio Maret, tepatnya tanggal 1, di aula Raja Inal Siregar,bertatapmuka langsung dengan puluhan wartawan. Baik bertugas di Pemprovsu,Poldasu dan DPRDSU.
Gubsu yang seorang ini terkesan memang punya "gaya bicara khas" , jika dibandingkan dengan gubsu lalu lalu. Terus terang, jelas, keterbukaan. Semua itu dalam konteks untuk meningkatkan pembangunan secara konprenhensif dari berbagai lini. Setiap hari mengenakan kostum putih-hitam.
Edy bilang, hubungan (gubsu) dengan insan pers sangat penting dan harus terus berjalan (serasi). Hubungan yang saling membangun dan lebih komunikatif.
"Ingatkan bila saya salah. Berikan masukan, hilangkan buruk sangka, kita jadikan provinsi kita ini lebih baik ke depan," tukasnya.
Gubsu yang didampingi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut H Hermansyah,SE pada kesempatan tersebut mengatakan bahwa permasalahan yang timbul akhir-akhir ini, antara Gubernur Sumut dan para insan pers adalah masalah komunikasi.
"Masalahnya siapa memahami siapa. Kita tahu, Pak Edy ini semangatnya luar biasa, ingin maju cepat, sementara kita ini (wartawan) sejak lama terbuai dengan gaya kepemimpinan yang tak biasa seperti Pak Edy ini. Kita harus sama-sama belajar," ujarnya.
Herman mengajak kepada seluruh insan pers untuk mendukung kepemimpinan Edy Rahmayadi sebagai Gubernur Sumut. Karena Gubernur Edy ingin membangun Sumut menjadi bermartabat. "Gubernur kita punya niat yang luar biasa, mari niat Pak Edy ini kita jadikan niat kita bersama, membawa Sumatera utara ini lebih bermartabat, pantas kita berikan pujian." sebutnya.
Orang bijak bilang " pandan hijau bernama pandan suji, untuk penghijau kue malaka. Tak salah gubsu Edy dipuji, niat dan kerjanya 'tuk Sum.Utara".Amboi
Kendati Gubsu bilang, dirinya tak perlu dipuji. Yang utama kerjasama yang baik demi pembangunan Sumut ke depan lebih berberbartabat.
Sebelumnya Gubsu membeberkan seputar untuk mendongkrak pembangunan Sumut dari berbagai aspek. Sebagai Gubernur,ujarnya, banyak amamah yang harus dilaksanakannya. Baik dari masyarkat Sumut maupun pemerintah pusat. Salah satunya, selama tahun 2019, Sumut harus dikunjungi satu juta wisatawan. Namun, tampaknya hal tersebut sulit terwujud.
"Saya datang ke Menteri Pariwisata, saya bilang, akan kita upayakan 500 ribu wisatawan yang akan datang ke Sumatera Utara," ujarnya.
Gubernur juga menyampaikan, dalam satu tahun dibutuhkan dana Rp 600 miliar agar taraf hidup masyarakat Sumut berada pada posisi standar. "Ini harus bisa kita wujudkan, kalau mau Sumatera Utara ini berubah lebih baik," sebutnya.
Kunjungan wisatawan sebanyak 500 ribu dan dana Rp 600 miliar setiap tahun tersebut, kata Edy Rahmayadi, tidak akan terwujud tanpa bantuan dari seluruh komponen, termasuk pers. "Saya butuhkan kalian (wartawan-red) untuk mewujudkan cita-cita kita bersama. Sama-sama kita jadikan Sumatera Utara yang bermatabat dan masyarakatnya sejahtera," katanya.
Pertemuan silaturahim terkesan dan tampak akrab "mencair" dari beberapa friksi sebelumnya .
Turut hadir ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, Asisten Pemerintahan Setdaprov Sumut Jumsadi Damanik, Asisten Administrasi Umum dan Aset Setdaprov Sumut Zonny Waldi, para pemimpin redaksi media se Sumut dan para wartawan.(bundo)
Posting Komentar