KPw BI Perwakilan Sumut Sosialisasi QRIS Ke PTS

10 Maret 2020

Medan | Indonesia Berkibar News - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (KPw BI Sumut) sosialisasikan Sistem pembayaran Quick Response Code Indonesia Standart (QRIS) di Kota Medan. Sosialisasi yang sudah di lakukan yaitu Ke SPBU, Perguruan Tinggi Swasta dan Negeri (PTS/N), bahkan ke kantor instansi pemerintan maupun swasta. Karena pemakaia sudah diberlakukan di setiap penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) berbasis QR di Sumut.

Kali ini sosialisasi QRIS, di gelar di kampus Universitas Panca Budi (Unpab) dan SPBU Medan yang dirangkai dengan seminar Ekonomi Digital dan sebagai nara sumber Alamanda Shantika yang merupakan Fouder Binar Academy dari salah satu pendiri Gojek, Selasa (10-03-2020).

Dimana Bank Indonesia menargetkan realisasi 1 juta merchant sudah aplikasi QRIS di Sumut sampai akhir tahun ini.

“Optimis tercapai karena potensi pelaku usaha cukup besar untuk aplikasi QRIS”, papar Kepala KPw BI Wiwiek Sisto Widayat, usai sebagai keynote speaker pada seminar “Pekan QRIS Nasional 2020” itu.

Hadir pada acara tersebut Kepala Grup Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah (SP-PUR) BI Sumut, Andiwiana S, serta dosen, sebagai peserta seminar Mahasiswa termasuk masyarakat yang diundang hadir.

Di jelaskan Wiwiek, BI meluncurkan QRIS sejak 17 Agustus 2019 dengan penerapannya tanggal 1 Januari 2020 di semua Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) non tunai sebagai implementasi visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025 yang mendukung integrasi ekonomi keuangan digital secara nasional.

“Dimana BI terus melakukan sosialisasi QRIS ke pasar-pasar maupun perguruan tinggi dengan sasaran milenial,” cetusnya.

Mau tidak mau, kata Wiwiek, digitalisasi tak bisa ditawar lagi. Digitalisasi telah merenovasi semua sendi kehidupan maupun perekonomian untuk mempercepat pembayaran tunai maka QRIS di berlakukan. Hingga bulan Maret 2020, ada 28 Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) seperti OVO, LinkAja dan GoPay, secara nasional 2,7 juta merchant atau pelaku usaha yang menerapkan QRIS.

Di Sumut sendiri sudah ada 330.000 dalam pekan ini, usai puncak Pekan QRIS Nasional 2020 diharapkan naik 100 persen atau lebih 600.000 merchant. BI menargetkan penggunaan QRIS tahun 2020 mencapai 1 juta merchant. Kata dia menambahkan, transaksi non tunai dengan QRIS banyak memberikan manfaat, dari sisi pemerintah ada sebagai sumber daya baru, mendorong pertumbuhan ekonomi sekaigus persiapan ke ekonomi digital juga ke arah smart city. Dari sisi merchant, membantu pengelolaan usaha, sisi pembayaran yang lebih efisien dan cepat serta berdampak pada berbagai hal.

Sementara salah seorang peserta seminar Roy mengatakan, di era digital mau tak mau harus dipahami. Dengan BI, dunia pendidikan tak bisa berdiam diri. Mahasiswa juga harus ikut digitalisasi. “Kami sebagai mahasiswa ikut andil dapat membantu mensosialisasikan pemakaiab QRIS kepada masyarakat setelah memahaminya dengan baik”, tutup dia mengakhiri.(torong)