Milad IMM, Bedah Buku, "Dunia Barat dan Islam" di UMSU

11 Maret 2020

Medan | Indonesia Berkibar News - Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menggelar acara bedah buku, "Dunia Barat dan Islam,  Cahaya di Cakrawala’ karya Dr. Sudibyo Markus, MBA di kampus  Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Rabu (11-03-2020).

Acara yang merupakan rangkaian resepsi milad ke 56 IMM ini dibuka Wakil Ketua Majelis Dikti PP Muhammadiyah Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec.

 Hadir sebagai narasumber,  Pastor Yosafat  Ivo Sinaga, FMCap dan Dr. Muhammad Qorib, MA.

Prof. Dr. H Edy Suwardi Hamid  dalam sambutannya menekankan tentang pentingnya reaktualisasi Trilogi  IMM, yakni sebagai gerakan keagaman, kemahasiswaan dan kemasyarakatan.

Kegiatan bedah buku sendiri merupakan bentuk  ciri  IMM sebagai insan cendikia.

Dijelaskan dia,  buku "Dunia Barat dan Islam"  merupakan karya yang luar biasa dan sangat direkomendasikan untuk dibahas diberbagai PTM di Indonesia.

Karena buku ini menekankan dialog antar umat beragama yang bisa mendekatkan keanekaragaman di masyarakat dalam konteks ke Indonesiaan serta antara Barat dan Timur yang sesungguhnya hanya berbeda pada persoalan letak geografis.

Menurut dia, sosok penulis yang berlatar belakang sebagai aktifis juga menarik karena mampu melahirkan sebuah karya berupa buku dengan ratusan halaman.

Karya tulis yang sangat menarik ini bisa jadi inspirasi bagi dosen PTM khususnya dosen UMSU.

“Semoga buku ini menjadi stimulus bagi dosen  khususnya di Universitas Muhammadiyah  Sumatera Utara untuk melahirkan karya seperti buku yang monumental ini” ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, dIa juga mengapresiasi capaian yang diraih UMSU sebagai salahsatu PTMA terbaik di Indonesia saat ini. “Bukan cuma di Sumatera Utara, tetapi UMSU juga PTS terbaik di pulau Sumatera,” ujarnya.

Sementara itu,   dr Sudibyo Markus MBA, penulis buku “Dunia Barat & Islam, Cahaya Di Cakrawala” yang juga Wakil Ketua Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional PP Muhammadiyah dalam pengantarnya mengatakan bahwa saat ini sudah ada empat tonggak bersejarah yang menandai perang dan pertentangan agama tidak relevan lagi.

 Hal itu sebagaimana disampaikan melalui buku setebal 497 halaman ini.

Dia merujuk pada empat tonggak  sejarah dalam hubungan antara Barat dan Islam yakni Perang Salib, Konsili Vatikan II, Kalimatun Sawa dan Agenda for Humanity hasil World Humanitarian Summit di Instanbul, Turki, pada 2016.

"Fakta sejarah Perang Salib pada tahun 1095-1297,  telah menggambarkan terjadinya pertempuran panjang yang sia-sia," katanya.

Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP dalam sambutannya mengatakan, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) adalah garda terdepan pergerakan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Atas nama keluarga besar UMSU ia mengungkapkan rasa bangga dan gembira atas pelaksanaan Milad IMM ke-56.

“Selamad Milad yang ke 56 kepada IMM, khususnya kepada keluarga besar IMM se-UMSU. Semoga IMM  selalu menjadi garda terdepan pergerakan mahasiswa di UMSU,” katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, momentum Milad ini bisa dimanfaatkan untuk membangun karakter, yakni bagian yang tidak terpisahkan dari cita-cita besar bersama membangun UMSU dan persyarikatan secara keseluruhan.

Menurutnya, ada yang membedakan IMM sebagai organisasi kader dengan organisasi kader yang lain, yaitu bahwa terletak dari label “kecendikiawanannya” .
“Dan harus diakui, kemajuan yang dicapai UMSU tidak terlepas dari kontribusi dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Karena itu saya mengajak seluruh kader IMM  untuk saling bahu membahu dan bekerjasama untuk memajukan UMSU yang sama-sama kita cintai ini,” tuturnya.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Prof. Dr. H Edy Suwardi Hamid Med, Badan Pengurus Harian UMSU, WR I Dr. Muhammad Arifin Gultom SH MHum, WR III Dr Rudianto MSi, Pimpinan Ortom tingkat wilayah, alumni IMM Sumut, Pengurus PK IMM se-UMSU dan ratusan kader IMM (Immawan dan Immawati) se UMSU.(fit)