Prihatin Nasib Guru Honor, Komisi II : Sejahterakan Tenaga Pendidik

1 Desember 2020

 


Medan | Indonesia Beerkibar News - Anggota Komisi II DPRD Medan, Dhiyaul Hayati SAg MPd mengatakan ada lebih dari 2000 guru honorer di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP Negeri di Kota Medan. 

Hal ini, kata dia, dikarenakan penerimaan guru ASN setiap tahunnya tidak seimbang dengan guru yang pensiun. "Ada sebanyak 2000 lebih honorer di Medan, baik guru SD maupun SMP. Ini terjadi karena setiap tahunnya guru yang pensiun bertambah sementara yang diangkat menjadi guru ASN itu tidak banyak," ujar Dhiyaul, Selasa (1/12/2020).

Menurutnya, kesejahteraan guru honorer di Medan dan Indonesia pada umumnya masih jauh dari layak. Dikarenakan prioritas bidang pendidikan di Indonesia belum dianggap sebagai sarana penting dalam pembangunan.

 "Kalau kita lihat di Indonesia tingkat kesejahteraan gurunya masih sangat jauh dibandingkan dengan negara lain. Khususnya untuk kesejahteraan dan peningkatan skill guru. Hal ini dikarenakan kita belum menjadikan pendidikan ini sebagai hal yang fundamental dan penting," katanya. 

Dhiyaul berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kesejahteraan guru dan pengembangan skill dan kemampuan guru sesuai dengan perkembangan jaman.

"Kita sadar bahwa tumbuh nya SDM yang berkualitas itu sumbangsih besarnya ada pada guru. Nah kalau kita berharap SDM nya bagus, generasi muda nya bagus ya guru nya dulu harus diperhatikan dan sering diberikan pelatihan," tuturnya.

Wanita yang juga memiliki PAUD non profit di kawasan ladang Bambu Medan Tuntungan ini mengatakan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia harus dimulai dari mensejahterakan guru serta menjadikan guru honorer lebih sejahtera dengan pengangkatan status ASN. 

"Yang diangkat jadi ASN juga harusnya yang sudah berpengalaman. Jadi jika ada yang baru yang diprioritaskan itu yang sudah lama mengajar di situ. Karena kualitas pendidikan itu ditentukan oleh kualitas gurunya," tuturnya. (bundo)