Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumut Soekowardojo : Adanya Vaksinasi Ekonomi Sumut Tumbuh Triwulan I

15 April 2021

Medan | Indonesia Berkibar News - Dengan di terlakanannya vaksinasi secara Nasional bahwa pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2021 mengalami peningkatan.

Hal ini disampaikan  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBi) Provinsi Sumatera Utara (Provsu) Soekowardojo saat bincang-bincang media (BBM) dan zoom virtual di kantornya Medan, Kamis (15/04/2021).

"Pertumbuhan perekonomian di triwulan I tahun 2021 diprakirakan tumbuh dibanding triwulan sebelumnya yang didukung dengan optimisme pelaksanaan program vaksinasi,”papar  Soekowardojo.

Sedangkan dilihat dari sisi permintaan disebabkan adanya perbaikan yang terjadi pada komponen ekspor sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional (PEN) bersama mitra dagang negara lain.Akan tetapi pada posisi impor diprakirakan semakin menguat seiring perbaikan industri yang disebabkan aktivitas domestik mengalami peningkatan serta perbaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. 

“Akan tetapi  kinerja konsumsi Pemerintah akan diperkirakan menurun karena realisasi belanja belum optimal di awal tahun. Untuk lapangan usaha, pertanian, industri pengolahan, perdagangan juga pariwisata diprakirakan semakin membaik,” harap Soekowardojo.

Hal ini juga didorong oleh optimisme sebagai pemulihan ekonomi pasca program vaksin. Namun di tahun 2021 secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi diperkirakan semakin meningkat dimana penanganan pandemi semakin baik atas keberhasilan program vaksinasi sebagai game changer perekonomian Sumut.

“Untuk penanganan kesehatan akan dilakukan lewat vaksinasi maupun disiplin protokol Covid-19 sebagai prasyarat utama pemulihan ekonomi berikutnya,” ujar Soekowardojo.

Pemulihan Ekonomi sangat di perlukan guna memperkuat pertumbuhan perekonomian melalui lima strategi kebijakan yakni, pertama pembukaan sektor produktif yang aman, kedua percepatan stimulus fiskal (realisasi anggaran), ketiga peningkatan kredit dari sisi permintaan serta penawaran, ungkap Soekowardojo.

Selanjutnya keempat yaitu stimulus moneter dan kebijakan makroprudensial, dan yang terakhir digitalisasi ekonomi dan keuangan terkhusus UMKM, harap Soekowardojo. (torong)