KPw BI Sumut Bareng Kedubes Belanda Dorong UMKM Naik Kelas

16 Juni 2021


Medan | Indonesia Berkibar News -
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Soekowardojo mendorong UMKM agar bisa naik kelas, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut bersama Kedubes Belanda mendukung akses pembiayaan, program digitalisasi; serta mendorong UMKM untuk akses ke pasar global atau ekspor.

“UMKM di Sumut sangat berperan dalam perekonomian Indonesia. Baik kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, maupun sumbangan terhadap devisa,” ucap Kepala BI Perwakilan Sumut, Soekowardojo pada webinar Peluang Ekspor Ke Pasar Uni Eropa, Rabu (16/06/2021).

Dari data Kementerian Koperasi dan UKM serta BPS, pada tahun 2018, pangsa UMKM terhadap pembentukan PDB yang mencapai 61,1%. Sementara di sisi ekspor, pangsa UMKM tercatat sebesar 14,4% dari total ekspor. Demikian juga halnya dengan peran UMKM yang cukup besar dalam perekonomian Sumut.

“Bank Indonesia tentu sangat mendukung upaya Kedubes Belanda dalam mendorong ekspor produk UMKM Sumatera Utara ini,” ujarnya.


Hadir dalam Webinar tersebut Head of the Economic Department Kedubes Belanda di Indonesia, Hans de Brabander; Plt Sekretaris daerah Provinsi Sumut, Afifi Lubis; Netherlands Senior Experts (PUM), Frits van Leer and Christa Nollen; lalu Center for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI), Dika Rinakuki; Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Marolop Nainggolan; Dutch Honorary Consul In Medan, Ony Hindra Kusuma; para Kepala Dinas di lingkungan Provinsi Sumatera Utara dan Pelaku UMKM.

Pada kesempatan itu, Soekowardojo juga berbagi informasi mengenai program pengembangan UMKM oleh BI Perwakilan Sumut dalam mendorong UMKM naik kelas.

Adapun beberapa programnya di antaranya, peningkatan kapasitas UMKM dalam rangka memperkuat kualitas UMKM agar lebih berdaya saing; baik dari sisi sumber daya manusia, proses produksi, maupun pemasaran produk.  Dengan kata lain melakukan program pengembangan UMKM secara end to end process atau dari hulu ke hilir.

Bank Indonesia juga menetapkan peta jalan pengembangan UMKM.  Dengan membagi UMKM ke dalam 4 level dengan berbagai kriteria berdasarkan kapabilitas UMKM. Yaitu UMKM Potensial, UMKM Sukses, UMKM Digital dan UMKM Ekspor.

Dia bilang, program pengembangan UMKM masih menyasar 4 hal.  Yaitu mendorong ketersediaan bahan baku; meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses produksi dan kelembagaan; mendorong digitalisasi dan pembiayaan; serta mendorong perluasan akses pasar; termasuk akses pasar global atau ekspor.

“Upaya dalam mendorong akses pasar global atau ekspor,antara lain; BI Sumut bersinergi dengan berbagai stakeholder dalam pelaksanaan berbagai event promosi dan business matching. Seperti pelaksanaan event Beli Kreatif Danau Toba dalam rangka mendukung kampanye Bangga Buatan Indonesia; Bangga Berwisata di Indonesia dan 12 juta merchant QRIS; memfasilitasi keikutsertaan UMKM pada berbagai event promosi skala nasional dan internasional. Baik yang terselenggara di dalam negeri maupun di luar negeri. Serta mengikut sertakan UMKM dalam berbagai capacity building. Seperti halnya kegiatan webinar yang di lakukan hari ini,“ rinci Soekowardojo.

Perserta webinar 136 UMKM dari berbagai wilayah di Sumut.  Termasuk di antaranya 36 UMKM binaan Bank Indonesia dari BI Perwakilan Sumut, Pematangsiantar dan Sibolga.

Soekowardojo berharap agar pengetahuan dan informasi peroleh hari ini. Sehingga dapat bermanfaat secara maksimal untuk mendorong perluasan akses pasar. Termasuk memanfaatkan berbagai peluang ekspor ke negara-negara Uni Eropa.

“Sekali lagi kami mengucapkan terimakasih kepada Kedubes Belanda yang telah mempersiapkan dan menyelenggarakan kegiatan ini dengan begitu baik. BI Sumut bersinergi berbagai pihak dalam mendorong pengembangan UMKM, sebagai salahsatu tulang punggung perekonomian Indonesia. Tak terkecuali perekonomian Sumatera Utara perlu terus kita dorong. Kami berharap, kegiatan ini bukan merupakan yang pertama dan yang terakhir. Namun merupakan langkah awal untuk semakin memperkuat sinergi dalam upaya mendorong UMKM untuk akses ke pasar global, “ tutup Soekowardojo.(torong)