Medan | Indonesia Berkibar News- Dalam percaturan dunia politik kata "orang bijak politik untuk tujuan kepentingan diri sendiri dan kelompok". Untuk itu layaklah dan wajarlah, orang berlomba lomba menggunakan partai politik (Parpol) dengan berbagai upaya dan cara untuk memperoleh dukungan "memuluskan tujuannya".
Seperti sama kita maklumi, untuk melakukan "lobi-lobi" kepada Parpol yang dituju, jangka WAKTU , dan LAINNYA( pantang , tak bisa disebutkan ) sangat dibutuhkan. Gak seperti istilah " katak melompat" ,dimana ada maunya baru melakukan pendekatan.
Biasanya, untuk Pemilihan Kepala Daerah (Gubernur sang calon selain mengadakan "pendekatan" dengan Parpol di daerah, sebagai "reprensi melangkah ke Parpol Tingkat Pusat". Disebut-sebut butuh "waktu" jangka panjang juga.
Nah, seperti kita ketahui Gubernur Sum.Utara H.Edy Rahmayadi dilantik pada tanggal 18 September 2018 dengan pasangannya H.Musa Rajekshah. Artinya , tugas Pasangan Gubsu-Wagubsu akan berakhir di September 2023 (kalau gak silap ya?).
Sama kita ketahui dalam pencalonan H.Edy Rahmayadi-H.Musa Rajeksah, ada 6 (enam) Parpol Pendukung masing masing, Parpol Beringin-Golkar, Gerinda, Hanura,PKS, PAN dan Nasdem.
Disuatu kesempatan , Wartawati Indonesia Berkibar News, melakukan wawancara via selular dengan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sum.Utara, H.Usman.
Wawancara dalam konteks apakah, Parpol yang diketahui mempunyai Dasar Islam, akan kembali menjadi salah satu Pendukung H.Edy Rahmayadi?.
" PKS adalah Partai Rahmatan Lil Alamin. Rahmat bagi semesta alam. Makanya, sekarang ini PKS masih terlalu PAGI MEMBICARAKAN, AKAN MENDUKUNG KEMBALI PENCALONAN bapak Gubernur Edy Rahmayadi.
Untuk itu bila waktunya sudah memang menentukan, maka sebelum PKS mendukung , PKS akan melakukan semacam pertanyaan kepada masyarakat , apakah bapak gubernur Edy Rahmayadi menjalan tugasnya dengan Jabatan yang diamanahkan masyarakat tersebut." ujar Ketua DPW PKS Sumut, Usman, mengakhiri.
Gubsu Edy Cepat Respon
Masyarakat/rakyat Sumut berjumlah sekitar 5 juta jiwa, yang tak kenal dan mengenali gubernurnya Edy Rahmayadi dan Wakilnya Musa Rajekshah yang disapa Bang Ijek. Inilah sebagai "Bukti dan Membuktikan " pasangan ini, terlebih Edy sang Mantan Pangkostrad S Jenderal Bintang 3 yang berkilau menghiasi pundaknya.
Tidaklah heran, Edy memang terkesan lebih suka "meninggalkan" kursi empuk di diruang kerja lantai 10 (sepuluh) kantor gubernur yang kini sudah merupakan (saingan Gedung Putih Presiden Amerika Serikat), kantor gubernur Tegak Gagah Bercat Putih.
Bila kita amati secara seksama, jika boleh dibandingkan. Dari kerja kerasnya , demi kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya dapat tergambar dari wajahnya, " kurus, berkerut" .
Tak pernah Edy menbunda, mengabaikan bila ada bahaya yang menimpa masyarakat, bahaya bencana alam dan lainnya. Kita pun sama mengetahui, disebut sebut Edy ini, memang sudah pernah menjalani TUGAS di TIM-TIM. Dapat dibayangkan betapa beratnya tugas dipundaknya.
Semoga Edy masih diijinkan Allah melanjutkan tugas mulianya kembali. Amin.(bundo)
Posting Komentar