Deputi KPw BI Sumut Ibrahim: Inflasi Sumut Tahun 2022 Diperkirakan Lebih Tinggi

27 Juni 2022

 


Medan | Indonesia Berkibar News - Secara keseluruhan tahun 2022, inflasi Sumatera Utara diprakirakan akan lebih tinggi dari tahun 2021, dan berpotensi berada di atas rentang target inflasi nasional.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara (KPw BI Sumut) Doddy Zulverdi melalui Deputi KPw BI Provinsi Sumut, Ibrahim dalam Bincang -bincang bareng BI Perwakilan Sumut, Senin (27/06/2022). 

“Komoditas minyak goreng menjadi faktor utama pembentukan inflasi pada Mei 2022, disebabkan oleh masih tingginya harga minyak goreng curah di pasar yang belum sesuai dengan HET dan belum normalnya pasokan yang tersedia,” papar Ibrahim.

Selanjutnya Sumut  diprakirakan masih mengalami tekanan inflasi yang cukup tinggi pada Juni 2022. Sedangkan inflasi Sumatera Utara pada Mei 2022 meningkat sebesar 4,18% (yoy), lebih tinggi dari April yang sebesar 3,63% (yoy) dan berada di atas rentang target inflasi nasional 3±1%, ujar Ibrahim.

“Peningkatan inflasi didorong oleh membaiknya pendapatan masyarakat seiring dengan kian pulihnya perekonomian, berlanjutnya konflik geopolitik, kebijakan zero covid di Tiongkok, kenaikan harga energi dan pangan global, kebijakan proteksionisme pangan beberapa negara, serta faktor gangguan cuaca,” tegas Ibrahim.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) perlu melaksanakan kebijakan yang tepat untuk mengantisipasi tekanan inflasi khususnya pada kelompok bahan makanan, melalui upaya keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, peningkatan produksi bahan makanan, dan kelancaran distribusi, ungkap Ibrahim.

“Sedangkan Bank Indonesia bersama TPID juga terus mengimbau masyarakat untuk melakukan belanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan,” papar Ibrahim.

Pemulihan ekonomi Sumut diprakirakan terus berlanjut. Perekonomian Sumut tahun 2022 diprakirakan tetap tumbuh lebih tinggi dari 2021 dengan kisaran 3,5-4,3%, sejalan momentum pertumbuhan ekonomi Nasional, ungkap Ibrahim..

“Beberapa indikator ekonomi terkini terus menunjukkan perbaikan dan mengindikasikan perekonomian yang tetap tumbuh. Pulihnya ekonomi di Sumut tercermin pada meningkatnya mobilitas yang dapat mendorong konsumsi masyarakat,”ujar Ibrahim.

Perkembangan tersebut juga terkonfirmasi melalui peningkatan keyakinan konsumen dan indeks penjualan riil. Hasil liaison Bank Indonesia terhadap pelaku usaha juga mengkonfirmasi akan adanya peningkatan permintaan domestik maupun ekspor, harap Ibrahim.


“Selain itu, kinerja penyaluran kredit dari perbankan juga terus mencatatkan pertumbuhan positif disertai dengan risiko kredit yang kian membaik,”papar Ibrahim. (torong)