Semarak Hari Jadi ke 104, RS HKBP Balige Luncurkan Penggunaan ICU PICU NICU dan Operasi Mata

11 September 2022

 


Balige| Indonesia Berkibar News - Hari jadi Rumah  Sakit HKBP Balige Kabupaten Toba Sumatera Utara berlangsung meriah.

Semarak HUT ke 104, ditandai dengan peluncuran  Gedung Operasi (GO) yang baru selesai direnovasi.

Sedangkan Ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) dan PICU (Pediatric Intensive Care Unit) juga turut diresmikan, yaitu ruang perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital.

Bahkan, jika memerlukan operasi mata khususnya katarak, sudah dapat dilakukan di Rumah Sakit kebanggaan Batak itu.

Dalam keterangan tertulis Yayasan Kesehatan HKBP diterima redaksi  Minggu (11/09/2022), kegiatan diawali gunting pita di Ruang Operasi, dilanjutkan dengan Kebaktian dan ramah tamah.

"Di tengah munculnya rumah sakit baru di kawasan Tapanuli, kita patut berbangga kepada seluruh pihak yang terus mendukung perbaikan rumah sakit," jelas Kepala Departemen Diakonia HKBP Pdt Debora Purada Sinaga, MTh, saat menyampaikan Firman dari Filipi 2:2 (Bersama menjadi lebih Baik) dan sesi arahan.

Dewan Pembina (Pimpinan HKBP) sangat  mengapresiasi pihak-pihak yang mendukung pembangunan rumah sakit.  

"Pengurus Yayasan Kesehatan yang sangat kompak di bawah kepemimpinan Letjend Purnawirawan Hinsa Siburian. Pengurus  bersinergi dengan Direktur Rumah Sakit dan jajaran. Sedangkan Dewan Pengawas terus memberikan masukan dan pengawasan, " tutur Debora.

Sedangkan  para pihak yang mencintai Rumah Sakit HKBP, turut mendapat atensi pimpinan HKBP.

"Syukur atas dukungan Bapak  Menko Maritim dan Investasi, atas usaha menghadirkan gedung baru di komplek Rumah Sakit, Rusunawa. Terimakasih kepada PUPR," ungkap Debora.

Sedangkan pada masa Covid, Kemenkes juga membantu pengadaan 60.000 vaksin.

Sementara di tengah digenjotnya pembangunan, salah seorang Pengurus, Sekretaris Yayasan, meninggal dunia pekan lalu.


"Kita sangat berduka atas    wafatnya Amang DR Togar Siallagan. Semasa hidupnya, beliau memberikan perhatian besar  dan dukungan luar biasa. Kita sangat berduka," ujar Debora.

Disebutkan, Almarhum merupakan sosok yang sangat ringan tangan,  membantu  rujukan ke RS Murni Teguh. 

"Semoga inang Br Nainggolan dan keluarga diberi kekuatan oleh Tuhan Yesus," jelas Pdt Debora.

Pendeta Debora mengungkapkan, seluruh yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit harus berjiwa melayani dan  rendah hati. Seperti Tuhan Yesus, rela merendahkan diri menjadi sama dengan manusia.

"Rumah sakit ini harus makin ramah, menjadi berkat, kedepankan kasih sehingga akan terus dirindukan orang ," katanya.

Pada kegiatan itu hadir Praeses Distrik XI Toba Hasundutan Pdt. Same Siahaan, S.Th dengan Liturgis Pdt  Pastiana Sipangkar, S.Th didampingi Pengurus Yayasan Kesehatan HKBP dr. Bonar Sinaga, SpOG, DR. Sanco Simanullang, ST, MT, IPM, ASEAN Eng,  Badan Pengawas Yayasan ibu Juliana Marpaung, SKep, MKep, dr. Rosma Napitupulu, MARS, PisQUA, Diak. Solide Siahaan, AMK, direktur dr. Benni Sinaga, Sp.B, Ketua Panitia Harry Siagian, SE beserta undangan dan pegawai RSU HKBP seperti Kepala Dinas Kesehatan Toba, Perwakilan BPJS Kesehatan Toba, Perbankan BNI, Mandiri, BRI dan lainnya.

Terus Berbenah

Ketua Yayasan Kesehatan HKBP diwakili dr Bonar Sinaga dan DR. Sanco Simanullang, hadir dalam kegiatan itu.

"104 tahun, tentu bukan waktu yang singkat. Melalui banyak pergolakan dan masa kelam, namun tetap eksis. Itu juga  karena komitmen kuat para pimpinan HKBP," jelas dr. Bonar Sinaga pada saat memberi sambutan.

"Atas nama Yayasan, sangat mengapresiasi kinerja Direktur dan jajaran. Termasuk proses akreditasi yang sedang berlangsung," katanya.

Akreditasi jangan sampai hanya administrasi, namun harus lebih substantif .

"Manfaatkan kelebihan kita, adanya counseling pastoral dari lingkup kerohanian yang dapat melihat pasien secara komprehensif. Itu pembeda dengan rumah sakit lainnya," sebut Bonar.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit HKBP Balige dr Benny Sinaga SpB mengungkapkan perkembangan dan kemajuan pembangunan dan program kerja.

Ia juga menjelaskan sejarah Rumah Sakit HKBP.

"Tahun 1909 terjadi epidemi disentri yang sangat berbahaya di Tanah Batak, korban yang terutama adalah di daerah Humbang, untuk melawan epidemi ini pemerintah dan Zending bekerjasama membangun Bangsal-bangsal, antara lain di Pangaribuan, Butar dan Dolok Sanggul dan Zending mengerjakan pengobatan dan Perawatan, Epidemi ini juga menjalar ke dataran tinggi Toba," katanya.

Hal ini menjadikan pekerjaan para dokter di Rumah Sakit Induk di Tarutung makin meluas, oleh karena itu didirikan “ Isolir Barake “ di daerah Toba yakni Balige.

Tanggal 01 Agustus 1918“ Isolir Barake “ yang ada di Balige diputuskan Rumah Sakit Pembantu atau yang disebut sebagai Rumah Sakit HKBP Balige, dipimpin oleh K.H. WEISSENBRUCH (seorang misinar di setase Zending Balige), dengan daya tampung 10 orang.

"Itulah sejarah hari jadi RS HKBP tanggal 1 Agustus," katanya.

Dijelaskan, saat ini pihaknya terus berbenah sehingga dapat melayani  Operasi mata, katarak, PICU, MICU, dan lainnya.

"Setahun ini, sejumlah kegiatan layanan kesehatan kita kejar, seperti  ruang isolasi, hemodialisa, medical check up umum, perbaikan lingkungan sekitar, endoscopy kolonoskopi, renovasi ruang operasi, operasi  untuk mata, pengembangan PICU, MICU, adanya sumbangan Rusunawa 46 kamar dimana dapat dimanfaatkan untuk Pegawai yang bekerja, maupun keluarga pasien, dan  ada Diagnostik Centre dan Pusat Radiology, "beber Benny.

"CT scan akan dikembangkan, ICCU jantung terus dipersiapkan. Bagi yang memerlukan pemeriksaan detail, ada  Pusat Laboratorium, dan itu terus diperbaiki. Sementara perbaikan budaya karakter,  ramah, murah senyum, kebersihan dan ketertiban, semua tim sedang bergerak dan  kerjasama, membesarkan Rumah Sakit," imbuhnya 

Benny juga berujar, pihaknya terus menerima sumbangan yang terus mengalir dari berbagai pihak, berupa  vaksin, Alat Kesehatan (Alkes), tempat tidur" pungkas Benny. (TS)