Samosir | Indonesia Berkibar News - Sebagai tahapan akhir Program Intervensi Keamanan Pangan di Kabupaten Samosir Tahun 2024, melalui Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman, Desa Pangan Aman dan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Balai Besar POM Medan melaksanakan pertemuan Lintas Sektor yang digelar di Ruang Lobby Kantor Bupati Samosir.
Pertemuan ini dibuka oleh Asisten III Setdakab Samosir Arnod Sitorus S.Psi. Hadir dalam pertemuan ini, Kepala Balai Besar POM Medan diwakili oleh Ketua Tim Infokom BBPOM Medan Yanti Agustini Harahap, S,Si, Apt. M.Kes, Kadis Ketapang dan Pertanian, Kadis Kesehatan dr. Dina Hutapea, Kepala Loka POM Kabupaten Toba, perwakilan OPD, Camat Harian, Pj. Kades Hariara Pohan, Kepala Pasar Pangururan, Kader Keamanan Pangan Desa, beserta Kepala Sekolah sebagai daerah intervensi yakni SMP Budi Mulia Pangururan, SD Sw. Santo Mikhael Pangururan, SMK Negeri 1 Simanindo, SD Negeri 1 Pardomuan I, SMAN 1 Pangururan, SMPN 1 Pangururan.
Asisten III Arnod Sitorus, S.Psi menyampaikan, apresiasi dan terima kasih kepada Balai Besar POM Medan atas kegiatan intervensi keamanan pangan di Samosir.
Arnod berharap, BBPOM Medan dapat terus bersinergi serta berkoordinasi dengan perangkat daerah di Samosir untuk tetap melakukan monitoring, skrining terhadap keamanan pangan di Kabupaten Samosir dari kandungan zat-zat kimia yang berbahaya.
"Harapan kami kegiatan ini dapat berkelanjutan, tidak hanya bentuk sosialisasi dan monitoring saja akan tetapi lebih kepada implementasi dilapangan tentunya", sebut Arnod.
Ketua Tim Infokom BBPOM Medan, Yanti Agustini Harahap, S,Si, Apt. M.Kes memaparkan bahwa Program Desa Pangan Aman bertujuan membentuk kemandirian dalam mewujudkan Keamanan Pangan hingga tingkat perseorangan, meningkatkan partisipasi aktif masyarakat untuk mewujudkan Pangan yang aman dan bermutu, meningkatkan daya saing produk Pangan lokal Desa yang aman dan bermutu.
"Pada tahun 2024, Penunjukan Desa Pangan Aman di Kabupaten Samosir yaitu Desa Hariara Pohan, Kecamatan Harian", kata Yanti, Rabu (20/11/2024)
Sedangkan untuk Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas yang mendapat perlakuan intervensi keamanan pangan adalah Pasar Tradisional Pangururan, dan untuk sekolah yang diintervensi program Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman (PJAS) adalah SMP Budi Mulia Pangururan, SD Swasta. Santo Mikhael Pangururan, SMK Negeri 1 Simanindo, SD Negeri 1 Pardomuan I, SMAN 1 Pangururan, dan SMPN 1 Pangururan.
Untuk intervensi Pangan Jajanan Anak Sekolah Aman, perlu dukungan dan tindakan dari banyak pihak meliputi kepala sekolah, guru, peserta didik, penjaja/penjual makanan, dan orang tua. Seluruh pihak ini harus menjalankan perannya masing-masing dan saling mendukung satu dengan yang lain dalam menjamin keamanan pangan di sekolah.
"Pencemaran tertinggi yang terdapat pada PJAS berasal dari mikroba. Pencemaran ini terjadi karena kondisi bahan baku yang kurang baik dan proses pengolahan yang tidak higienis. Selain itu, adanya bahan tambah pangan, seperti pemanis buatan dan pengawet dengan dosis berlebih juga menjadi penyebab lain tidak amannya PJAS", terangnya. (JB Rumapea)
Posting Komentar