Plt Dirut Perumda Tirtanadi Buka Raker Forwadi,Dukung Sejumlah Program Kerja

23 Desember 2024


Medan | Indonesia Berkibar News -
Plt Perumda Tirtanadi Ewin Putra didampingi Kepala Sekretaris Perusahaan Nurlin, Kepala Divisi Pengolahan Air Minum Relli Sinulingga dan Lokot Parlindungan membuka Rapat Kerja (Raker) Forum Wartawan Tirtanadi (Forwadi) yang dilaksanakan di Kantor Pusat Perumda Tirtanadi Jalan SM Raja Medan Senin (23/12/2024).

Raker itu dipimpin Ketua Forwadi Ahmad Rivai Parinduri didampingi Sekretaris Adi Wasgo dan Bendahara Hj Laswiyati Wakid, dihadiri seluruh Media tergabung dalam Forwadi.

Plt Dirut Perumda Tirtanadi Ewin Putra mengapresiasi Raker Forwadi dan berharap kemitraan dengan Forwadi makin baik.

Ewin Putra juga berharap di Raker ini ada program kerja tahun 2025 dan pihaknya mendukung program kerja Forwadi tahun mendatang.

Disela-sela Raker Forwadi tersebut, Ewin Putra mengatakan dampak dari longsor di kawasan Sibolangit yang terjadi pada 26 – 27 November lalu mengakibatkan pipa distribusi perumda tirtanadi hancur dan sumber mata air tertimbun longsor sehingga pendistribusian air kepada pelanggan perumda tirtanadi menjadi terganggu.

“Untuk itu, kami dari Perumda Tirtanadi memohon maaf dan saat ini sedang berusaha sekuat tenaga memperbaiki pipa distribusi yang rusak” terangannya.

Lanjutnya, dari 4 sumber mata air yakni Rumah Sumbul, Lubang Klewang, Puang Aja dan Lau Kaban. Yang sudah mulai bagus baru Puang Aja dan Lau Kaban karena posisinya dipinggir jalan. Beda halnya dengan Rumah Sumbul, Lubang Klewang yang terletak dijurang.

“Sebelumnya dari 4 sumber mata air saat ini hanya 500 litet/detik. Saat ini hanya 350 liter/detik” ungkapnya.

Walaupun begitu, katanya, Perumda Tirtanadi sudah memiliki 250 liter/detik untuk daerah Johor, Padang Bulan dan Simalingkar yang notabene juga daerah ini susah air.

“Hal ini diperoleh dari Spam Johor dari pihak swasta” tuturnya.

Ditambahkannya, Tapi, kita juga akan terus berusaha melakukan perbaikan dan bila perlu melihat daerah lahan sumber mata air yang dirambah oknum-oknum tak bertanggung jawab.

“Jika para wartawan mau melihat langsung ke lokasi akan kita perlihatkan” pinta Plt. Dirut Perumda Tirtanadi.

Sementara,Ketua Forwadi Ahmad Rivai Parinduri mengatakan Raker pertama Forwadi sejak kepengurusan baru yang disahkan pada bulan lalu. Raker ini akan mengesahkan peraturan organisasi dimana peraturan ini sangat penting untuk kegiatan masa datang.

Di Raker ini, kata Rivai, juga dipaparkan materi tentang limbah. Ada mobil limbah dan sedot tinja. Kapan ini dilaksanakan karena udah ada di rekening air.

“Ketika kami melakukan audensi dengan Pak Plt Dirut dan diterima dengan baik tanggal 4 Desember. Dalam audensi itu udah dikatakan ke Pak Dirut, kemesraan ini jangan cepat berlalu. Semoga menjadi Dirut Perumda Tirtanadi,” kata Rivai

Menurut Rivai, jabatan Dirut memang pas buat Ewin Putra mengingat kinerjanya yang sangat baik termasuk loyalitas terhadap pelanggan .

Pada Raker ini dihadiri separuh lebih dari 53 anggota Forwadi atau yang tidak hadir sebanyak 13 orang.

“Alhamdulillah banyak yang hadir. Kalau setuju, kita kawal Plt ini supaya jadi Dirut,” kata Rivai

Raker ini juga memutuskan sejumlah peraturan terkait keanggotaan Forwadi. Untuk program kerja ke depan ada rencana peninjauan instalasi limbah di Samosir dan sumber air di Sibolangit.

Perumda Tirtanadi Sosialisasi Layanan Pengelolaan air Limbah, Israini S.Si : Sedot WC Dilakukan Setiap 3 Tahun Sekali

Perumda Tirtanadi, melalui Kepala Divisi Pengolahan dan Pengembangan Air Limbah Perumda Tirtanadi, Israini S.Si meminta dukungan kepada media untuk ikut mensosialisasikan layanan pengelolaan air limbah. 

Mengingat, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui layanan pengelolaan air limbah Perumda Tirtanadi tersebut. Layanan tersebut termasuk layanan 'sedot WC'. 

Mengingat, masyarakat masih memiliki minim informasi terkait kapan saat yang tepat, kapan septic tanknya harus disedot. 

Israini S.Si menjelaskan, bila sedot WC tidak dilakukan akan menyebabkan berbagai hal negatif, seperti akan menjadi sumber penyakit. Selain itu, akan menjadi sumber utama pencemar badan air dan lainnya. 

"Selayaknya, septic tank itu disedot setiap 3 tahun sekali. Terlebih lagi, rumah warga yang masih menggunakan sumur. Bila septic tanknya tidak disedot, maka air limbahnya bisa mencaemari sumur tersebut," jelasnya kepada wartawan di Kantor Perumda Tirtanadi, Senin (23/12/2024). 

Israini SSi menambahkan hingga saat ini, Perumda Tirtanadi mengelola air limbah domestik yang berasal dari pemukiman warga, rumah makan, perkantoran, asrama dan apartemen. Hal ini sesuai dengan Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 4 Tahun 2017. 

"Air limbah domestik itu terbagi dua, yakni Grey Water atau air bekas cuci pakaian, bekas mandi. Selain itu, Black Water atau air yang berasal bekas urin dan tinjak," ungkapnya. 

Lebih lanjut Israini S.Si menambahkan, sebelum dibuang, air limbah domestik itu harus diolah terlebih dahulu. 

Pengelolaan air limbah Perumda Tirtanadi terbagi dua, yakni Sistem Terpusat atau off site system yang dilakukan melalui perpipaan atau disebut juga dengan SPALD-T. 

SPALD-T ini sudah terdapat di sejumlah kelurahan di 5 kecamatan di Kota Medan, diantaranya, Medan Kota, Medan Barat, Medan Timur, Medan Area dan Medan Perjuangan. 

Selain itu, Perumda Tirtanadi juga melakukan pengelolaan air limbah dengan cara Sistem Setempat atau on site system atau SPALD-S yang dilakukan dengan mobil sedot. Layanan ini sudah terdapat di hampir seluruh kecamatan di Kota Medan. 

Baik program SPALD-T dan SPALD-S, air limbahnya dikelola di Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Cemara. 

"Selain melayani pengelolaan air limbah di Kota Medan, Perumda Tirtanadi juga memiliki layanan itu di Prapat untuk pelayanan di Simalungun dan Kabupaten Toba," ujarnya. 

Diketahui, layanan pengelolaan air limbah juga terdapat di Kota Bandung, Solo, Balikpapan dan Medan. 


"Jadi, BUMD yang melayani pengelolaan air minum dan air limbah baru ada di 4 kota itu. Selebihnya masih mengelola air minum," pungkasnya.(torong)