Tapsel | Indonesia Berkibar News - Jalan nasional Batu Jomba di Dusun Pengkolan, Desa Luat Lombang, Kecamatan Sipirok, kembali longsor sepanjang sekitar 20 meter, mengancam akses utama wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel). Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H Gus Irawan Pasaribu, meninjau langsung lokasi longsor pada Rabu (24/09/2025) dan mendesak penanganan permanen agar akses vital ini tidak putus total.
“Ini satu-satunya akses utama Tabagsel, jika putus, waktu tempuh tambah dua jam dan jarak bertambah lebih 100 kilometer,” kata Gus Irawan.
Ia menyampaikan kekhawatirannya terkait kendaraan berat yang masih melintas di kawasan longsor sehingga memperparah kondisi jalan.
Bupati baru saja kembali dari Jakarta dan langsung memantau lokasi. Sehari sebelumnya, ia berkomunikasi dengan Andi Iwan D Aras, Pimpinan Komisi V DPR RI dari Fraksi Gerindra, untuk meminta perhatian Kementerian Pekerjaan Umum terhadap pemeliharaan jalan nasional di Tapsel dan Tabagsel.
Menurut Gus Irawan, kondisi jalan nasional di Tabagsel jauh lebih buruk dibandingkan kabupaten tetangga, Tapanuli Utara.
“Tabagsel seolah dianaktirikan,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa musim penghujan telah tiba, sehingga mitigasi longsor harus menjadi prioritas.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumut sudah mulai bekerja di Batu Jomba sejak Agustus 2025, namun bupati menegaskan mitigasi tambahan sangat penting agar longsor tidak berulang dan akses tetap terjaga.
Bupati juga mengingatkan dampak ekonomi dari kerusakan jalan ini. Jika akses Batu Jomba putus, kendaraan dari Padangsidimpuan atau Mandailing Natal menuju Medan harus memutar lewat Labuhan Batu yang menambah jarak dan waktu tempuh secara signifikan.
“Dari segi ekonomi, ini pemborosan luar biasa,” katanya.
Selain itu, Gus Irawan menegaskan perlunya larangan kendaraan roda enam ke atas melintas di Batu Jomba.Ia menyoroti keterbatasan infrastruktur lain seperti jalan tol dan jalur kereta api yang belum menjangkau Tapsel, sehingga jalan nasional ini menjadi satu-satunya jalur konektivitas utama.
“Perbaikan jalan Batu Jomba sudah puluhan tahun tidak tuntas dan telah memakan banyak korban jiwa,” ungkapnya.
Ia mengenang tragedi Bus ALS pada 2011 yang menewaskan 19 orang dan menilai satu nyawa pun sangat berarti bagi masyarakat.
Bupati berharap pemerintah pusat, khususnya Presiden Prabowo Subianto, dapat menyelesaikan persoalan ini secara permanen.
Ia memuji keberhasilan pemerintah dalam mengatasi masalah mafia migas dan tambang dalam waktu singkat, serta penertiban lahan sawit ilegal yang memberikan pemasukan negara signifikan.
“Di APBN 2027, kami berharap pendapatan negara dari penyelamatan aset lebih maksimal dan persoalan jalan Batu Jomba bisa tuntas,” ujarnya optimistis.
Gus Irawan juga menyampaikan harapannya agar alokasi anggaran pemeliharaan jalan di Tapsel dan Tabagsel ditingkatkan, mengingat kondisi jalan yang rusak dan bergelombang di beberapa titik, termasuk ibu kota Kabupaten di Sipirok.
“Jalan di Tapsel harus mendapat perhatian serius agar konektivitas dan ekonomi daerah tidak terganggu,” tutupnya. (Ahmad)

Posting Komentar