Kepala BI Perwakilan Sumut Wiwiek Sisto Hidayat: Kebijakan BI Diarahkan Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

4 November 2020

 

Sibolangit | Indonesia Berkibar News - Seluruh instrumen kebijkan Bank Indonesia diarahkan untuk mendukung pemulihan Ekonomi Nasional, yang berkordinasi dengan Pemerintah dan KSSK. Dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor BI Perwakilan Sumatera Utara Wiwiek Sisto Widayat dalam Pelatihan Pelatihan Wartawan Ekonomi  dan Bisnis, di The Hill Hotel, Sibolangit, Rabu (4/11/2020).

"BI sudah melakukan penurunan suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR)  sebanyak 4 kali dalam tahun 2020 sebesar 100 bps menjadi 4,00 persen.Perlunya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, ditengah inflasi yang menekankan pada jalur kuantitas melalui penyediaan likuditas. Dukungan BI kepada Pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN tahun 2020. Guna mendorong pemulihan Ekonomi dari dampak pendemi covid-19," papar Wiwiek.

Selanjutnya BI juga sudah menempuh beberapa langkah-langkah sebagai berikut. Diantaranya, Melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar dan Memperkuat strategi opersai moneter guna memperkuat stance kebijakan moneter akomodatif.Dengan memperkuat mandat BI guna mencapai stabilisai nilai tukar rupiah (inflasi dan nilai tukar rupiah)  dan turut menjaga Stabilitas Sistem Keuangan (SSK).  "Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Memperjelas tugas BI, kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan sistem pembayaran, harap  Wiwiek.

"Kegiatan ekonomi terus bisa berjalan. Kebutuhan pembiayaan untuk pemerintah, BI tidak melakukan penambahan mencetak uang, sebab dipastikan akan menambah beban negara. Oleh sebab itu BI dan Pemerintah baru-baru ini melakukan Burden Sharing APBN.BI sudah melanjutkan komitmen untuk pendanaan APBN tahun 2020, melalui pembelian SBN dari pasar perdana dalam rangka pelaksanaan UU No. 2 tahun 2020. Ini berdasarkan mekanisme pasar maupun secara langsung sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi," ujar Wiwiek.

Masyarakat harus mewaspadai maraknya peredaran uang palsu dimasa Pilkada Kota Medan saat ini.Dari bulan Januari hingga Agustus aja telah ditemukan sekitar 4.239 uang palsu. Dimana 3.561 diantaranya berdasarkan hasil klarifikasi perbankan, 623 berasal dari BAP dan 55 hasil temuan Mesin Sortasi,ungkap Wiwiek.


Sedangkan Kepala Kanwil Pembendaharaan Sumut Tiarta Sebayang sebagai narasumber mengatakan kebijakan Fiskal terhadap Keungan Daerah.Menyalurkan anggaran Pemerintah baik dana transper Daerah dan Dana Desa.

"Kebijakan Fiskal terdiri Kebijakan Fiskal Seimbang yaitu Kebijakan yang membuat penerimaan dan pengeluaran sama, Kebijakan Fiskal Surplus, Kebijakan Fiskal Defisit dan kebijakan Fiskal Dinamis," paparnya.

Selanjutnya tujuan Kebijakan Fiskal untuk menjaga kestabilan ekonomi yang lebih mantaf, yaitu tetap mempertahankan laju pertumbuhan Ekonomi.Pendapatan Daerah merupakan PAD, Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan Daerah sah.

Sementara itu Speaking Inc narasumber Choki Sitohang dan Masken mengatakan manusia mempunyai 3 sensor yaitu Visual, Auditory, Kinesthetic.Jadi kita Wartawan dalam melaksanakan tugas Jurnalistik perlu pemahaman 3 sensor ini dalam ingin mewancara narasumber.

Ada 3 V's of Comunication adalah Verbal, Voice dan Visual menurut Albert Verbal 7%, Voice 38% dan Visual 55%, ini terjadi dalam lapangan.(torong)