Sei Rampah| Indonesia Berkibar News -Tantangan bencana alam mesti dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) menjelang penutupan tahun 2022. Untuk mempererat sinergi sekaligus menghimpun solusi terbaik, Pemkab Sergai melaksanakan rapat koordinasi (rakor) Pemkab Sergai yang membahas penanganan banjir dan jelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Rakor ini dilaksanakan di Aula Sultan Serdang Kompleks Kantor Bupati Sergai, Sei Rampah, Jumat (16/12/2022).
Dalam sambutannya, Bupati Sergai menyampaikan jika tugas pemeritah daerah adalah melakukan koordinasi dan mengambil tindakan tertentu yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Salah satunya seperti yang terjadi belakangan ini di mana Kabupaten Sergai mesti menghadapi bencana banjir yang masih menerpa di sebagian besar kecamatan di Kabupaten Sergai.
Bupati menyebut, permasalahan banjir ini merupakan tanggung jawab lintas pihak mulai dari kabupaten, provinsi, hingga pemerintah pusat. Menurutnya, bencana banjir mesti dituntaskan secara bersama-sama mulai dari hulu sampai hilir. Beberapa aspek yang mesti menjadi perhatian, ungkapnya, adalah penanggulangan terhadap penyempitan dan alih fungsi lahan.
“Banjir ini menguras perhatian kita dan terutama membuat aktivitas masyarakat tergangu. Dengan curah hujan yang sangat luar biasa, mengakibatkan luapan air lambat turun dan curah hujan yang tinggi itu juga mengakibatkan cepatnya debit air meningkat,” ungkap Bupati.
Ia berharap, normalisasi yang sudah dilakukan dan masih terus berjalan bisa menjadi salah satu aksi yang memberikan solusi efektif bagi penanggulangan banjir di Tanah Bertuah Negeri Beradat.
Secara khusus, Darma Wijaya berharap besar agar Balai Wilayah Sungai Sumatera II bisa cepat mengambil tindakan yang menjadi kewenangannya bersama-sama dengan upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sergai dan pihak stakeholder, terutama forum Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Perusahaan (TJSLP) Sergai.
“Masyarakat kami sudah sangat resah dengan kondisi banjir. Masyarakat juga menegaskan, bantuan beras, mi, atau sembako, bukanlah yang utama. Yang mereka inginkan adalah lingkungan yang bebas banjir,” ucap Bupati menekankan.
Hal senada juga disampaikan Dandim 0204/DS Letkol. Czi Yoga Febrianto, SH. Menurutnya normalisasi bisa menjadi salah satu solusi yang bisa diintensifkan, mengingat masyarakat sudah memberi dukungan penuh dengan tidak meminta ganti rugi.
“Kami berharap, di tahun 2023 BWS harus sudah bisa menentukan langkah-langkah konkret. Misalnya saja di mana titik yang akan didirikan tanggul pada sungai yang mengaliri Sergai. Sebelumnya Pemkab Sergai dan TJSLP sudah melakukan upaya yang semaksimal mungkin dan ini perlu diapresiasi,” ucapnya.
Sebelumnya perwakikan Badan Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Jofwanda Surbakti mengungkapkan pihaknya sudah merencanakan aksi pada tahun 2023 yaitu normalisasi beberapa sungai seperti Sungai Belutu, Bamban, Martebing, dan Bah Hilang.
“Selain itu kami berencana membangun tanggul, terutama di Sungai Belutu. Semoga rencana tersebut bisa segera direalisasikan,” katanya.
Rakor kali ini juga diikuti oleh Wakapolres Sergai Kompol Sofyan, Anggota DPRD Sergai Robert Butar-butar, Sekdakab Sergai H. M. Faisal Hasrimy, AP, MAP, para Kepala OPD, Camat se-Kabupaten Sergai, dan perwakilan pihak terkait.(mcs/fit)
Posting Komentar