KPw BI Sumut Sukoewardojo: Kita Adakan Solialisasi QRIS Kepada 8 Gereja HKBP

30 Mei 2021

 


Deliserdang | Indonesia Berkibar News
- Kantor Bank Indonesia (KPw  BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), kali ini melakukan sosialisasi dalam penggunaan serta  manfaat Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS), untuk 8 Jemaat Gereja di Sumht yang diawali kepada seluruh jemaat di Gereja HKBP Immanuel, Patumbak, Deli Serdang, Minggu(30/05/2021).

Kita melakukan sosialisasi 8 Gereja HKBP untuk Sumatera Utara, hal ini disampaikan KPw BI Sumut SukoewardojoS juga dihadiri Regional Consumer Banking Head Bank BRI Wilayah Sumut, Oscar Hutagaol,Pdt.German serta Pengurus Gereja HKBP Patumbak dan perwakilan dari Gereja HKBP Deli Serdang dan Medan.

Pelaksanaan kegiatan ibadah dengan   mengikuti protokol kesehatan (prokes) guna menjaga penyebaran Pandemi Covid-19.

KPw BI Provinsi Sumut  Sukoewardojo menyampaikan bahwa QRIS adalah standarisasi pembayaran yang menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia (BI) untuk lebih menjamin proses transaksi aman, mudah serta cepat.  Oleh karena itu, setiap penyedia PJSP berbasis QR Code baik lokal maupun asing wajib menggunakan QRIS.

“Saat ini sudah banyak sistem pembayaran dalam bertransaksi menggunakan digital seperti OVO, Go-Pay, E-Money, dan lainnya. Maka, dengan adanya QRIS atau QR Code yang nantinya satu QR Code untuk semua pembayaran,” ucap Sukoe.

Dijelaskan lagi, sebelum adanya QRIS, setiap aplikasi pembayaran digital di Indonesia dengan memiliki QR Code-nya sendiri.

“Contoh, jika ada 10 aplikasi pembayaran Digital yang ingin kita gunakan, maka perlu memiliki 10 jenis QR Code, hal ini tentunya tidak efektif, karena bisa memakan tempat serta  ribet kedua pihak, baik dari sisi pedagang maupun pembeli,” pungkasnya.

QRIS merupakan salah satu implementasi dari sistem pembayaran Indonesia (SPI) 2025. SPI memerlukan dukungan inovasi teknologi bagi pengembangan perekonomian secara digital. QRIS atau QR Code digunakan untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik atau mobile banking.

Jadi jemaat HKBP Immanuel Patumbak akan memakai QRIS dalam setiap transaksi. Sehingga jika ingin memberikan kolekte (persembahan), sumbangan atau persepuluhan di gereja tidak perlu lagi dengan sistem tunai, namun cukup hanya menempelkan QR Code milik HKBP Immanuel Patumbak, pembayaranpun langsung diterima secara elektronik dan langsung ke rekening gereja,” terang Sukoe.

Selain itu, lanjut Sukoewardojo, setiap orang yang telah memiliki aplikasi QRIS atau QR Code akan dapat melakukan transaksi apapun secara digital ketika akan melakukan pembayaran.

Sementara itu, Regional Consumer Banking Head Bank BRI Wilayah Sumut, Oscar Hutagaol pada pemaparannya tentang manfaat QRIS dan keuntungannya menjelaskan, bahwa dengan menggunakan QRIS, pembayaran akan semakin mudah dan cepat.

“Ketika kita ingin memberikan bantuan untuk membantu di gereja HKBP Immanuel, tidak perlu lagi repot menyerahkan secara manual, namun cukup menggunakan aplikasi QR Code maka transaksi sudah langsung masuk ke rekening gereja ini. Kalau tadi mengumpulkan persembahan kita kedepan, nah, dengan hadirnya aplikasi QR Code ini, kita cukup menscan QR Code yang tersedia dan transaksi bisa bisa diproses dengan cepat, tanpa harus menunggu lama,” ujarnya.

Lanjut Oscar Hutagaol, uji coba melakukan pembayaran QRIS kepada perwakilan jemaat HKBP Immanuel Patumbak. Dengan disaksikan kepala KPw BI Provsu dan KPw BI Sulut, Pendeta, Pengurus Gereja dan Jemaat HKBP Immanuel Patumbak.

“Sistem pembayaran cukupmudah, cepat dan aman. Hanya dengan memasukkan QR Code di aplikasi android kita, transaksipun bisa langsung dilakukan. Sehingga tidak perlu lagi memegang uang kontan kemana-mana jika ingin melakukan transaksi. Termasuk hendak memberikan persembahan di gereja,” jelas Oscar.

KPw BI Provsu, Suko Wardojo menjelaskan rumah ibadah salah satu strategi BI guna mencapai target QRIS sebanyak 12 juta di seluruh Indonesia. Posisi sekarang ini masih 7 kurang juta. Untuk  Kota Medan sebagai target dalam mencapai 500 ribu pengguna QRIS, saat ini masih ada sebanyak 250 ribu. Sehingga harus ditingkatkan hingga pengguna mencapai 250 ribu  tahun 2021.

“Saat ini telah bertambah setiap bulannya rata-rata 10 ribu pengguna QRIS. Yang seharusnya kita hitung mencapai 20 ribu se-bulan merchant sudah di QRIS kan. Sampai bulan Mei kemarin masih sebanyak 10 ribu per-bulan, artinya masih mencapai 60 persen saja,” ujar Sukoe.

Dengan pemanfaatan QRIS di gereja akan dapat semakin mempercepat transaksi di gereja dalam bentuk sosial. “Dari mana saja pun dan kapanpun tidak harus pada hari minggu jemaat bisa memberikan bantuan pada gereja-gereja yang diinginkannya.

“Untuk program QRIS masih berjalan di setiap daerah  yang memiliki jaringan  kuat agar transaksi dapat berjalan lancar. Tentunya harus berkoordinasi dan kerjasama dengan provider-provider yang ada seperti telkom dan lainnya,” tutup Sukoe. 

Sambutan dari Pdt. German Butarbutar, S.Th selaku Pemimpin HKBP Immanuel Ressort Medan Patumbak, menjadi pembuka kegiatan sosialisasi ini. (torong)